“
ADAB BERPAKAIAN DAN ADAT MAKAN “
Sebagai seorang yang menjunjung tinggi
agama islam maka pakaian orang melayu dikehendaki memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut:
A. Menutup
aurat menutup pandangan islam
B. Tidak
ketat, sehingga tidak kelihatan bentuk tubuh.
C. Tidak
tipis, sehingga tidak terbayang warna kulit.
Jenis pakaian pada upacara adat terutama
adalah berbaju kurung yang dimaksud kurung adalah dikurung oleh syariat
dikekang oleh adat. Pengertian dikekang adalah dikekang oleh adat, tau cara
memakai, tau cara tempat memakai, tau cara siapa yang memakai, sehingga dengan
demikian tercapailah tujuan berpakaian.
Dengan
berpakaian mendidik diri sendiri sebagai orang yang beradab dan berbudaya.
1. Untuk
laki-laki
Pada umumnya mereka memakai baju kurung
baik cetak musang maupun teluk belanga dengan bertulang belut dengan cara kain
dilipat sebelah luar dan bajub sebelah dalam. Namun ada beberapa tempat memakai
bajunya sebelah luar dan pada kain. Demikian pula orang tua-tua melayu lebih
menyenangi baju kurung diluar kain.
Mengenai
cara memasang/memakai kain untukberbaju kurung adalah sebagai berikut:
A. Lipatan
muka, kainnya diletakkan didepan sebagai petanda masih bujang.
B. Lipatan
muka kainnya diletakkan disamping kanan, sebagai petanda orang yang sudah
berkeluarga.
C. Lipatan
muka kainnya diletakkan dibelakang sebagai petanda orang besar atau datuk-datuk
atau raja-raja.
D. Lipatan
muka kainnya diletakkan disamping kiri sebagai pertanda orang duda.
Dilihat
dari tinggi rendahnya letak kain dari pada ukuran posisi sipemakai maka dapat
diuraikan sebagai berikut:
A. Diatas
lutut sebagai pertanda yang memakai masih muda (belum kain).
B. Lepas
lutut kebawah sebagai pertanda yang memakai kain sudah mulai dewasa dan
bertanggung jawab.
C. Sedangkan
lebih kebawah seorang memakai kain, sebagai arif bijaksana atau tokoh
masyarakat yang terkemuka.
Cara
bersabuk atau bertapih untuk laki-laki adalah sebagai berikut:
A. Kain
singkat dilipat 1/3 dan dimasukkan kedalam.
B. Kainnya
dikesampingkan kesebelah kanan.
C. Kemudian
kain tadi dilipat zigzag dibuah 4 sampai 5 kali lipatan.
D. Selanjutnya
diikat disamping kanan, dan lipatannya dimasukkan dibawah tali pinggang.
E. Kopiah
atau tanjak disesuaikan dengan warna baju agar serasi demikian pula capalnya.
F. Sebagai
penghias dapat dibuat kuntum bunga dimana keris diletakkan.
Laki-laki menggunakan baju kurung cetak
musang dengan setelan ataupun teluk belangga dengan bertulang belut, dengan memakai
celana panjang sampai ketumbit, berkain samping dan bertanjak menggunakan
bengkung tutup kepala, menggunakan kasut capal jepit dan menggunakan keris
sebagai hiasan pengawal sultan memakai pakaian hitam berkain muka samping hitam
dan menggunakan bengkong kuning.
2. Untuk
Perempuan
Khusus untuk kaum perempuan melayu
syarat-syarat berpakaian hendaknya diperhatikan dengan baik, yaitu menutup
aurat, tidak ketat serta tidak tipis pada umumnya perempuan melayu menggunakan
pakaian terdiri dari:
A. Baju
kurung
B. Baju
kebaya panjang
C. Baju
kebaya pendek
D. Baju
atau pakaian kain dua
Pada upacara adat, kaum perempuan melayu
menggunakan baju kurung cekek atau kebaya panjang dengan kepala menggunakan
tudung mantu dan memakai kain lingkup dengan rambut disanggul dengan memakai
perhiasan dokoh, gelang dan lain-lain.
Baju kebaya pendek dipergunakan untuk
pakaian sehari-hari, sedangkan pakaian kain kedua dipakai sehari-hari untuk
orang yang sudah berkeluarga. Kain bawah(yang tapih) adalah kain batik,
sedangkan untuk penutup kepala adalah kain sarung biasa.
Cara memakai kain penutup kepala sama
dengan cara memakai kerudung dan dilipat kebelakang, bahkan ada kalanya kain
penutup kepala harus tertutup semua, kecuali kedua matanya(seperti cadar).
Mengenai cara memasang kain untuk berbaju
kurung atau kebaya panjang dengan barkain songket dapat dijelaskan sebagai
berikut:
A. Lipatan
mukanya diletakkan disamping kanan sebagai pertanda masih gadis(belum menikah)
B. Lipatan
muka kainnya diletakkan disamping kiri, pertanda orang yang sudah berkeluarga.
C. Lipatan
muka kainnya diletakkan dibelakang, sebagai pertanda bahwa orang ia orang besar
atau datin-datin.
D. Lipatan
muka kainnya diletakkan disamping kiri, sebagai pertanda orang janda kain
songket biasanya dipasang labuh sampai ketumit sekurang-kurangnya.
ADAB
BERPAKAIAN
Secara khusus, berpakaian pada upacara
adat akan diuraikan tersendiri. Tata cara berpakaian sehari-hari adalah sebagai
berikut:
1. Memakai
baju harus tangan kanan dahulu, baru kemudian tangan kiri dengan membaca
basmalah.
2. Memakai
celana harus kaki kanan dahulu, baru kemudian kaki kiri dengan membaca
basmalah.
3. Memakai
sepatu/sendalharus kaki kanan dahulu baru kemudian kaki kiri kemudian membaca
basmalaha.
4. Membuka
dan mengenalkan pakaian adalah sebaliknya.
PANTANG
LARANG/SERBA-SERBI DALAM ADAT MELAYU
1. Jangan
makan tebu masuk magrib, nanti mati nak. Ini nasehat seorang ibu kepada
anaknya, agar anaknya tidak luka dan dapat ikut sholat magrib.
2. Tidak
boleh meminjam alat pertukaran sehingga bermalam, nanti tumpul. Biasanya alat
pertukaran tersebut pagi besoknya akan dipakai maka malamnya atau pagi-pagi
harus diasah dahulu.
3. Tidak
boleh main sembunyi-sembunyi diwaktu magrib, nanti dicuri/disembunyikan hantu,
nasehat ibu kepada anaknya, agar anaknya ikut sholat magrib dan mengaji.
4. Kalau
kamu dah kawin berarti kaki kamu sudah tergadai sebelah dineraka dan apabila
sudah dapat anak berarti kedua kakimu tergadai dineraka. Demikiann=lah besarnya
tanggung jawab kepala keluarha terhadap keluarganya.
5. Jika
naik tangga laki-laki dahulu yang didepan, sebaliknya kalau turun perempuan
dahulu yang didepan dan laki-laki dibelakang.
6. Jangan
berdahak atau membuang dak pada waktu orang lagi makan.
7. Jangan
meludah didepan orang, karena suatu penghinaan bagi orang tersebut.
8. Jangan
menoleh kebelakang setelah berselisih jalan dengan orang terutama yang tidak
kenal, karena dianggap menantangnya.
9. Jangan
menoleh kebelakang setelah berselisih jalan dengan orang terutama yang tidak
dikenal, karena dianggap menantangnya.
10. Berkopiah
atau memakai songkok, bagi anak melayu dianjurkan memakai kopiah putih sebagai
pengganti yang hilang akibat sunat rosul.
11. Dianjurkan
kepada orang-orang tua untuk membawa anaknya kerumah keluarga terdekat maupun
yang jauh, sehingga dengan demikian anak-anak mengetahui sanak famili mereka.
12. Makan
jangan dilahab semuanya demikian juga dengan minum jangan sampai kedasar gelas,
hal ini dianggap tidak tahu adat atau kurang sopan.
13. Orang
tua mengatakan bahwa sikap tingkah laku, dan perbuatan orang melayu jangan
seperti yahudi, nasrani, majusi dan hewan.
Contoh:
A. Perbuatan
yahudi, nasrani, majusi yaitu kencing berdiri, buang air besar sambil makan dan
makan dan minum menggunakan tangan kiri.
B. Dalam
sholat jangan duduk dan sujud seperti sengala
C. Berdiri
dan duduk dalam sholat jangan seperti unta.
D. Jangan
buang air kecil seperti anjing/serigala.
E. Pergaulan
bebas dan kumpul kebo adalah kelakuan seperti hewan.
14. Jangan
lah seorang laki-laki seperti perempun, dan juga seorang perempuan jangan seperti
laki-laki.
15. Tato
sudah lama berkembang dimasyarakat melayu dan besar pengaruhnya, orang tua
harus dengan keras melarang anak-anaknya memakai tato karena Allah melaknat
orang yang bertato dan yang pembuat tato.
ADAB
MAKAN
1. Cara
menghidangkan makan
A. Makan
duduk dilantai
Pada umumnya dahulu orang tutua melayu adalah sangat sederhana, mereka
tidak memerlukan sebuah meja untuk keluarga makan bersama-sama dilantai makan
dihidangkan menggunakan talam lengkap dengan tudung saji ataupun dengan
menghampar seprai baru makanan dihidangkan diatas seprai tersebut, ataupun
urutan menghidangkan makan adalah sebagai berikut.
i.
Membentangkan seprai
ii.
Air minum dihidangkan terlebih
dahulu(gelas kosong beserta kendi air)
iii.
Piring makan dan tempat basuh kedua
tangan
iv.
Yang t=ketiga baru diletakkan mangkuk
nasi
v.
Terakhir lauk pauk dan kelemih pencuci
mulut
Sedangkan untuk makan diatas mejanya, makan ditata rapi diatas meja
sesuai dengan jumlah orang yang akan makan dengan catatn air minum disebelah
kanan.
2. Tata
cara makan
A. Mencuci
tangan sebelum makan
B. Meminum
air segelas atau seteguhnya, agar terhindar dari salat usus(mag nanti)
C. Menyendok
nasi oleh orang yang muda
D. Mengambil
makanan dengan tangan kanan
E. Membaca
basmallah dan doa sebelum makan dan minum
F. Mengambil
makanan yang didepan kita(yang dekat) terlebih dahulu
G. Mengambil
lauk pauk dengan sendok, hendaknya dipegang pangkal sendol.
H. Sewaktu
mengunyah mulut tidak berbunyi
I. Hindari
bercakap-cakap waktu makan
J. Membaca
hendaklah setelah selesai makan
K. Kalau
ingin berhenti makan, terlebih dahulu maka sebagai sikap sopan santun minta
izin berhenti makan.
L. Selesai
makan maka mencuci tangan dengan menyirami tangan sedikti dengan kepiring
sendiri baru kemudian mencelup/menyiramkan tangan kedalam tempat basuh tangan
M. Makan
hendaklah bersama-sama, karena makan berjamaah mendatangkan berkah tuan rumah
jangan berhenti dulu sebelum para tamu selesai makan
No comments:
Post a Comment