Wednesday, June 12, 2013

ADAB BERPAKAIAN DAN MAKAN- TRADISI MELAYU

“ ADAB BERPAKAIAN DAN ADAT MAKAN “

     Sebagai seorang yang menjunjung tinggi agama islam maka pakaian orang melayu dikehendaki memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
A.    Menutup aurat menutup pandangan islam
B.     Tidak ketat, sehingga tidak kelihatan bentuk tubuh.
C.     Tidak tipis, sehingga tidak terbayang warna kulit.

     Jenis pakaian pada upacara adat terutama adalah berbaju kurung yang dimaksud kurung adalah dikurung oleh syariat dikekang oleh adat. Pengertian dikekang adalah dikekang oleh adat, tau cara memakai, tau cara tempat memakai, tau cara siapa yang memakai, sehingga dengan demikian tercapailah tujuan berpakaian.

Dengan berpakaian mendidik diri sendiri sebagai orang yang beradab dan berbudaya.
1.      Untuk laki-laki
     Pada umumnya mereka memakai baju kurung baik cetak musang maupun teluk belanga dengan bertulang belut dengan cara kain dilipat sebelah luar dan bajub sebelah dalam. Namun ada beberapa tempat memakai bajunya sebelah luar dan pada kain. Demikian pula orang tua-tua melayu lebih menyenangi baju kurung diluar kain.

Mengenai cara memasang/memakai kain untukberbaju kurung adalah sebagai berikut:
A.    Lipatan muka, kainnya diletakkan didepan sebagai petanda masih bujang.
B.     Lipatan muka kainnya diletakkan disamping kanan, sebagai petanda orang yang sudah berkeluarga.
C.     Lipatan muka kainnya diletakkan dibelakang sebagai petanda orang besar atau datuk-datuk atau raja-raja.
D.    Lipatan muka kainnya diletakkan disamping kiri sebagai pertanda orang duda.

Dilihat dari tinggi rendahnya letak kain dari pada ukuran posisi sipemakai maka dapat diuraikan sebagai berikut:
A.    Diatas lutut sebagai pertanda yang memakai masih muda (belum kain).
B.     Lepas lutut kebawah sebagai pertanda yang memakai kain sudah mulai dewasa dan bertanggung jawab.
C.     Sedangkan lebih kebawah seorang memakai kain, sebagai arif bijaksana atau tokoh masyarakat yang terkemuka.

Cara bersabuk atau bertapih untuk laki-laki adalah sebagai berikut:
A.    Kain singkat dilipat 1/3 dan dimasukkan kedalam.
B.     Kainnya dikesampingkan kesebelah kanan.
C.     Kemudian kain tadi dilipat zigzag dibuah 4 sampai 5 kali lipatan.
D.    Selanjutnya diikat disamping kanan, dan lipatannya dimasukkan dibawah tali pinggang.
E.     Kopiah atau tanjak disesuaikan dengan warna baju agar serasi demikian pula capalnya.
F.      Sebagai penghias dapat dibuat kuntum bunga dimana keris diletakkan.

     Laki-laki menggunakan baju kurung cetak musang dengan setelan ataupun teluk belangga dengan bertulang belut, dengan memakai celana panjang sampai ketumbit, berkain samping dan bertanjak menggunakan bengkung tutup kepala, menggunakan kasut capal jepit dan menggunakan keris sebagai hiasan pengawal sultan memakai pakaian hitam berkain muka samping hitam dan menggunakan bengkong kuning.

2.      Untuk Perempuan
     Khusus untuk kaum perempuan melayu syarat-syarat berpakaian hendaknya diperhatikan dengan baik, yaitu menutup aurat, tidak ketat serta tidak tipis pada umumnya perempuan melayu menggunakan pakaian terdiri dari:
A.    Baju kurung
B.     Baju kebaya panjang
C.     Baju kebaya pendek
D.    Baju atau pakaian kain dua

     Pada upacara adat, kaum perempuan melayu menggunakan baju kurung cekek atau kebaya panjang dengan kepala menggunakan tudung mantu dan memakai kain lingkup dengan rambut disanggul dengan memakai perhiasan dokoh, gelang dan lain-lain.

     Baju kebaya pendek dipergunakan untuk pakaian sehari-hari, sedangkan pakaian kain kedua dipakai sehari-hari untuk orang yang sudah berkeluarga. Kain bawah(yang tapih) adalah kain batik, sedangkan untuk penutup kepala adalah kain sarung biasa.

     Cara memakai kain penutup kepala sama dengan cara memakai kerudung dan dilipat kebelakang, bahkan ada kalanya kain penutup kepala harus tertutup semua, kecuali kedua matanya(seperti cadar).

     Mengenai cara memasang kain untuk berbaju kurung atau kebaya panjang dengan barkain songket dapat dijelaskan sebagai berikut:
A.    Lipatan mukanya diletakkan disamping kanan sebagai pertanda masih gadis(belum menikah)
B.     Lipatan muka kainnya diletakkan disamping kiri, pertanda orang yang sudah berkeluarga.
C.     Lipatan muka kainnya diletakkan dibelakang, sebagai pertanda bahwa orang ia orang besar atau datin-datin.
D.    Lipatan muka kainnya diletakkan disamping kiri, sebagai pertanda orang janda kain songket biasanya dipasang labuh sampai ketumit sekurang-kurangnya.

ADAB BERPAKAIAN
     Secara khusus, berpakaian pada upacara adat akan diuraikan tersendiri. Tata cara berpakaian sehari-hari adalah sebagai berikut:
1.      Memakai baju harus tangan kanan dahulu, baru kemudian tangan kiri dengan membaca basmalah.
2.      Memakai celana harus kaki kanan dahulu, baru kemudian kaki kiri dengan membaca basmalah.
3.      Memakai sepatu/sendalharus kaki kanan dahulu baru kemudian kaki kiri kemudian membaca basmalaha.
4.      Membuka dan mengenalkan pakaian adalah sebaliknya.

PANTANG LARANG/SERBA-SERBI DALAM ADAT MELAYU
1.      Jangan makan tebu masuk magrib, nanti mati nak. Ini nasehat seorang ibu kepada anaknya, agar anaknya tidak luka dan dapat ikut sholat magrib.
2.      Tidak boleh meminjam alat pertukaran sehingga bermalam, nanti tumpul. Biasanya alat pertukaran tersebut pagi besoknya akan dipakai maka malamnya atau pagi-pagi harus diasah dahulu.
3.      Tidak boleh main sembunyi-sembunyi diwaktu magrib, nanti dicuri/disembunyikan hantu, nasehat ibu kepada anaknya, agar anaknya ikut sholat magrib dan mengaji.
4.      Kalau kamu dah kawin berarti kaki kamu sudah tergadai sebelah dineraka dan apabila sudah dapat anak berarti kedua kakimu tergadai dineraka. Demikiann=lah besarnya tanggung jawab kepala keluarha terhadap keluarganya.
5.      Jika naik tangga laki-laki dahulu yang didepan, sebaliknya kalau turun perempuan dahulu yang didepan dan laki-laki dibelakang.
6.      Jangan berdahak atau membuang dak pada waktu orang lagi makan.
7.      Jangan meludah didepan orang, karena suatu penghinaan bagi orang tersebut.
8.      Jangan menoleh kebelakang setelah berselisih jalan dengan orang terutama yang tidak kenal, karena dianggap menantangnya.
9.      Jangan menoleh kebelakang setelah berselisih jalan dengan orang terutama yang tidak dikenal, karena dianggap menantangnya.
10.  Berkopiah atau memakai songkok, bagi anak melayu dianjurkan memakai kopiah putih sebagai pengganti yang hilang akibat sunat rosul.
11.  Dianjurkan kepada orang-orang tua untuk membawa anaknya kerumah keluarga terdekat maupun yang jauh, sehingga dengan demikian anak-anak mengetahui sanak famili mereka.
12.  Makan jangan dilahab semuanya demikian juga dengan minum jangan sampai kedasar gelas, hal ini dianggap tidak tahu adat atau kurang sopan.
13.  Orang tua mengatakan bahwa sikap tingkah laku, dan perbuatan orang melayu jangan seperti yahudi, nasrani, majusi dan hewan.
Contoh:
A.    Perbuatan yahudi, nasrani, majusi yaitu kencing berdiri, buang air besar sambil makan dan makan dan minum menggunakan tangan kiri.
B.     Dalam sholat jangan duduk dan sujud seperti sengala
C.     Berdiri dan duduk dalam sholat jangan seperti unta.
D.    Jangan buang air kecil seperti anjing/serigala.
E.     Pergaulan bebas dan kumpul kebo adalah kelakuan seperti hewan.
14.  Jangan lah seorang laki-laki seperti perempun, dan juga seorang perempuan jangan seperti laki-laki.
15.  Tato sudah lama berkembang dimasyarakat melayu dan besar pengaruhnya, orang tua harus dengan keras melarang anak-anaknya memakai tato karena Allah melaknat orang yang bertato dan yang pembuat tato.

ADAB MAKAN
1.      Cara menghidangkan makan
A.    Makan duduk dilantai
     Pada umumnya dahulu orang tutua melayu adalah sangat sederhana, mereka tidak memerlukan sebuah meja untuk keluarga makan bersama-sama dilantai makan dihidangkan menggunakan talam lengkap dengan tudung saji ataupun dengan menghampar seprai baru makanan dihidangkan diatas seprai tersebut, ataupun urutan menghidangkan makan adalah sebagai berikut.
i.                    Membentangkan seprai
ii.                  Air minum dihidangkan terlebih dahulu(gelas kosong beserta kendi air)
iii.                Piring makan dan tempat basuh kedua tangan
iv.                Yang t=ketiga baru diletakkan mangkuk nasi
v.                  Terakhir lauk pauk dan kelemih pencuci mulut

     Sedangkan untuk makan diatas mejanya, makan ditata rapi diatas meja sesuai dengan jumlah orang yang akan makan dengan catatn air minum disebelah kanan.


2.      Tata cara makan
A.    Mencuci tangan sebelum makan
B.     Meminum air segelas atau seteguhnya, agar terhindar dari salat usus(mag nanti)
C.     Menyendok nasi oleh orang yang muda
D.    Mengambil makanan dengan tangan kanan
E.     Membaca basmallah dan doa sebelum makan dan minum
F.      Mengambil makanan yang didepan kita(yang dekat) terlebih dahulu
G.    Mengambil lauk pauk dengan sendok, hendaknya dipegang pangkal sendol.
H.    Sewaktu mengunyah mulut tidak berbunyi
I.       Hindari bercakap-cakap waktu makan
J.       Membaca hendaklah setelah selesai makan
K.    Kalau ingin berhenti makan, terlebih dahulu maka sebagai sikap sopan santun minta izin berhenti makan.
L.     Selesai makan maka mencuci tangan dengan menyirami tangan sedikti dengan kepiring sendiri baru kemudian mencelup/menyiramkan tangan kedalam tempat basuh tangan
M.   Makan hendaklah bersama-sama, karena makan berjamaah mendatangkan berkah tuan rumah jangan berhenti dulu sebelum para tamu selesai makan

No comments:

Klasifikasi Bunyi

  Klasifikasi Bunyi A.     Vokal dan Konsonan Pada umumnya bunyi bahasa dibedakan atas vokal dan konsonan. Bunyi vokal dihasilkan den...