Arti afiks asing ialah imbuhan
asing.Beberapa afiks asing dalam pemakaian bahasa Indonesia: wan, wait, man,
is, if, a, iah, il, al,pre, us,or,isasi, er, im.Afiks asing memiliki kemampuan
melekat dengan berbagai kata dalam bahasa Indonesia.Isme bukan termasuk afiks
asing. Alasannya, karena isme termasuk kata dan
merupakan morfem bebas yang sudah memiliki arti, yaitu; mengandung arti
leksikal
Macam-Macam afiks asing
a. Awalan
(prefiks/ prefix)
Awalan (prefiks / prefix)
adalah imbuhan yang terletak di awal kata. Proses awalan (prefiks) ini di sebut
prefiksasi (prefixation). Berdasarkan dan pertumbuhan bahasa yang
terjadi, maka awalan dalam bahasa indonesia dibagi menjadi dua macam, yaitu
imbuhan asli dan imbuhan serapan, baik dari bahasa daerah maupun dari bahasa
asing
Awalan-awalan
(imbuhan dari bahasa asing) pada kata-kata serapan yang disadari adanya, juga
oleh penutur yang bukan dwibahasawan, adalah sebagai berikut:
1.
a-
seperti pada amoral, asosial, anonym, asimetris. Awalan ini mengandung arti
‘tidak’ atau ‘tidak ber’.
2.
anti-
seperti pada antikomunis, antipemerintah, antiklimaks, antimagnet, antikarat
yang artinya ‘melawan’ atau ‘bertentangan dengan’.
3.
bi-
misalnya pada b ilateral, bilingual, bikonveks. Awalan ini artinya ‘dua’.
4.
de-
seperti pada dehidrasi, devaluasi, dehumanisasi, deregulasi. Awalan ini artinya
‘meniadakan’ atau ‘menghilangkan’.
5.
eks-
seperti pada eks-prajurit, eks-presiden, eks-karyawan, eks-partai terlarang.
Awalan ini artinya ‘bekas’ yang sekarang dinyatakan dengan kata ‘mantan’.
6.
ekstra-
seperti pada ekstra-universiter, ekstra-terestrial, ekstra linguistic, kadang
juga dipakai pada kata-kata bahasa Indonesia sendiri. Contoh: ekstra-ketat,
ekstra-hati-hati. Awalan ini artinya ‘tambah’, ‘diluar’, atau ‘sangat’.
7.
hiper-
misalnya pada hipertensi, hiperseksual, hipersensitif. Awalan ini artinya
‘lebih’ atau ‘sangat’.
8.
in-
misalnya pada kata inkonvensional, inaktif, intransitive. Awalan ini artinya
‘tidak’.
9.
infra-
misalnya pada infrastruktur, inframerah, infrasonic. Awalan ini artinya ‘di
tengah’.
10. intra-
misalnya pada intrauniversiter, intramolekuler. Awalan ini artinya ‘di dalam’.
11. inter-
misalnya interdental, internasional, interisuler, yang biasa di Indonesiakan
dengan antar-.
12. ko-
misalnya pada kokulikuler, koinsidental, kopilot, kopromotor. Awalan ini
artinya ‘bersama-sama’ atau ‘beserta’.
13. kontra-
misalnya pada kontrarevolusi, kontradiksi, kontrasepsi. Awalan ini artinya
‘berlawanan’ atau ‘menentang’.
14. makro-
misalnya pada makrokosmos, makroekonomi, makrolinguistik. Awalan ini artinya
‘besar’ atau ‘dalam arti luas’.
15. mikro-
seperti pada mikroorganisme, mikrokosmos, microfilm. Awalan ini artinya ‘kecil’
atau ‘renik’.
16. multi-
seperti padamultipartai, multijutawan, multikompleks, multilateral,
multilingual. Awalan ini artinya ‘banyak’.
17. neo-
seperti pada neokolonialisme, neofeodalisme, neorealisme. Awalan ini artinya
‘baru’.
18. non-
seperti pada nongelar, nonminyak, nonmigas, nonberas, nonOpec. Awalan ini
artinya ‘bukan’ atau ‘tidak ber-‘.
b. Akhiran
(sufiks/ sufix)
Akhiran
(sufiks/ sufix) adalah imbuhan yang terletak di akhir kata. Dalam proses
pembentukan kata ini tidak pernah mengalami perubahan bentuk. Proses
pembentukannya di sebut safiksasi (suffixation). Akhiran terdiri dari an, i, nya, man, wati, wan, asi, in, wi, dan lainnya dalam contoh.
Pada
kata-kata asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia kita jumpai
akhiran-akhiran seperti berikut:
1.
–al misalnya pada actual,
structural, emosional, intelektual. Kata-kata yang berakhiran –al ini tergolong
kata sifat.
2.
–asi/isasi misalnya pada
afiksasi, konfirmasi, nasionalisasi, kaderisasi, komputerisasi. Akhiran
tersebut menyatakan ‘proses menjadikan’ atau ‘penambahan’.
3.
–asme misalnya pada
pleonasme, aktualisme, sarkasme, antusiasme. Akhiran ini menyatakan kata benda.
4.
–er seperti pada primer,
sekunder, arbitrer, elementer. Akhiran ini menyatakan sifat.
5.
–et seperti pada operet,
mayoret, sigaret, novelete. Akhiran ini menyatakan pengertian ‘kecil’. Jadi
operet itu ‘opera kecil’, novelet itu ‘novel kecil’.
6.
.–i/wi/iah misalnya pada hakiki,
maknawi, asasi, duniawi, gerejani, insani, harfiah, unsuriyah, wujudiyah.
Akhiran-akhiran ini menyatakan sifat.
7.
–if misalnya pada aktif,
transitif, obyektif, agentif, naratif. Akhiran ini menyatakan sifat.
8.
–ik (1) seperti pada
linguistik, statistik, semantic, dedaktik. Akhiran ini menyatakan ‘benda’ dalam
arti ‘bidang ilmu’.
9.
-ik (2) seperti pada
spesifik, unik, karakteristik, fanatik, otentik. Akhiran ini menyatakan sifat.
10. –is
(1) pada kata praktis, ekonomis, yuridis, praktis, legendaries, apatis. Akhiran
ini menyatakan sifat.
11. –is
(2) pada kata ateis, novelis, sukarnois, marxis, prosaic, esei. Akhiran
ini menyatakan orang yang mempunyai faham seperti disebut dalam kata dasar,
atau orang yang ahli menulis dalam bentuk seperti yang disebut di dalam kata
dasar..
12. –logi
seperti pada filologi, sosiologi, etimologi, kelirumologi, -logiartinya ‘ilmu’.
13. –ir
seperti pada mariner, avonturir, banker. Akhiran ini menyatakan orang yang
bekerja pada bidang atau orang yang mempunyai kegemaran ber-.
14. –or
seperti pada editor, operator, deklamator, noderator. Akhiran ini artinya orang
yang bertindak sebagai orang yang mempunyai kepandaian seperti yang tersebut
pada kata dasar.
15. –ur
seperti pada donator, redaktur, kondektur, debitur, direktur. Akhiran ini
seperti yang di atas menyatakan agentif atau pelaku;
16. –itas
seperti pada aktualitas, objektivitas, universitas, produktivitas. Akhiran ini
menyatakan benda.
Kata serapan masuk ke dalam bahasa Indonesia dengan 4
cara yaitu :
1. Cara Adopsi
Terjadi apabila pemakai bahasa mengambil bentuk dan makna
kata asing itu secara keseluruhan.
Contoh : supermarket, plaza, mall
2. Cara Adaptasi
Terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil makna kata
asing itu, sedangkan ejaan atau penulisannya disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia
Contoh :
Pluralization
→ pluralisasi
Acceptability
→ akseptabilitas
3. Penerjemahan
Terjadi apabila pemakai bahasa mengambil konsep yang
terkandung dalam bahasa asing itu, kemudian kata tersebut dicari padanannya
dalam Bahasa Indonesia
Contohnya :
Overlap
→ tumpang tindih
Try
out → uji coba
4. Kreasi
Terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil konsep
dasar yang ada dalam bahasa
Indonesia. Cara ini mirip dengan cara penerjemahan, akan tetapi memiliki perbedaan.
Cara kreasi tidak menuntut bentuk fisik yang mirip seperti penerjemahan.
Boleh saja kata yang ada dalam bahasa aslinya ditulis
dalam 2 atau 3 kata, sedangkan bahasa Indonesianya hanya satu kata saja.
Contoh :
Effective → berhasil
guna
Spare
parts → suku cadang
1 comment:
Ayo bertaruh dan raih kemenangan Anda bersama S128Cash, Situs Betting Online Terpopuler dan Terpercaya.
Hanya dengan minimal Deposit Rp 25.000,- Anda sudah bisa memulai semua permainan yang tersedia, seperti Sportsbook, Live Casino, Sabung Ayam Online, IDN Poker dan masih banyak permainan lainnya.
Anda juga dapat mengikut berbagai BONUS Menarik, yaitu :
- BONUS NEW MEMBER 10%
- BONUS DEPOSIT SETIAP HARI 5%
- BONUS CASHBACK 10%
- BONUS 7x KEMENANGAN BERUNTUN !!
Dengan memiliki Customer Service yang Profesional dan Berpengalaman, kami siap melayani Anda 24 Jam NONSTOP !!
Untuk informasi lebih lanjut, bisa hubungi kami melalui :
- Livechat : Live Chat Judi Online
- WhatsApp : 081910053031
Link Alternatif :
- http://www.s128cash.biz
Judi Bola
Bandar Agen Taruhan Judi Bola Sbobet Online
Post a Comment