Monday, March 10, 2014

PRINSIP KETERLIBATAN LANGSUNG - WAWANCARA SEKOLAH ( TUGAS )

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATARBELAKANG MASALAH
Menerapkan prinsip pembelajaran pada saat mengajar sangatlah penting.  Prinsip-prinsip pembelajaran adalah landasan berpijak dengan harapan tujuan pembelajaran tercapai dan timbulnya pembelajaran yang dinamis dan terarah. Ada tujuh prinsip yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar. Diantaranya. Prinsip perhatian dan motivasi, keaktifan, tantangan, keterlibatan langsung,  pengulangan, balikan dan penguatan maupun prinsip perbedaan individual.

Namun keterlibatan langsung merupakan hal yang penting dalam pembelajaran, sebagai aktivitas mengajar dan belajar. Maka, guru harus terlibat langsung begitupun pula siswa. Prinsip diarahkan agar perserta didik merasa berharga didalam dikelas sehingga dia dapat menikmati jalannya pembelajaran. Karena siswa disini dituntut untuk ikut aktif dalam kegiatan pemblajaran bukannya menerima pembelajaran dari guru. Hal inilah yang akan dibahas di dalam makalah ini.

1.2  RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana pentingnya menerapkan prinsip pembelajaran?
2.      Apa yang dimaksud dengan prinsip keterlibatan langsung ?
3.      Bagaimana manfaat bila menggunakan prinsip keterlibatan langsung?

1.3  TUJUAN MASALAH
1.      Untuk mengetahui pentingnya menerapkan prinsip pembelajaran
2.      Untuk mengetahui pengertian prinsip keterlibatan langsung.
3.      Untuk mengetahui manfaat bila menggunakan prinsip keterlibatan langsung


BAB II
PEMBAHASAN

2.1  PENTINGNYA MENERAPKAN PRINSIP PEMBELAJARAN
Prinsip belajar menunjukkan kepada hal-hal penting yang harus dilakukan guru agar terjadi proses belajar siswa sehingga proses pembelajaran yang dilakukan dapat mencapai hasil yang diharapkan. Prinsip-prinsip belajar juga memberikan arah tentang apa saja yang sebaiknya dilakukan para guru agar para siswa dapat berperan aktif didalam proses pembelajaran.Davies (1991:32), mengingatkan beberapa hal yang dapat menjadi kerangka dasar bagi penerapan prinsip-prinsip belajar  dalam proses pembelajaran yaitu:
1.   Hal apapun yang dipelajari murid, maka ia harus mempelajarinya sendiri. Tidak seorangpun dapat melakukan kegiatan belajar tersebut untuknya.
2.  Setiap murid belajar menurut tempo (kecepatannya) sendiri dan untuk setiap kelompok umur, terdapat variasi dalam kecepatan belajar.
3.  Seorang murid belajar lebih banyak bilamana setiap langkah segera diberikan penguatan (reinforcement)
4. Penguasaan secara penuh dari setiap langkah-langkah pembelajaan, memungkinkan murid belajar lebih secara berarti.
5.    Apabila murid diberikan tanggungjawab untuk mempelajari sendiri, maka ia lebih termotivasi untuk belajar dan ia akan belajar mengingat lebih baik.

Dari hal-hal yang diungkapkan oleh davies ini kita dapat menarik kesimpulan bahwa prinsip pembelajaran perlu diterapakan oleh para guru. Guna melatih kemampuan muridnya. Salah satu prinsip yang mungkin dapat digunakan adalah prinsip keterlibatan langsung.


2.2  PRINSIP PEMBELAJARAN KETERLIBATAN LANGSUNG
Belajar yang paling baik adalah melalui pengalaman langsung. Dalam pengalaman langsung siswa tidak sekedar mengamati langsung tetapi menghayati, terlibat dalam perbuatan dan bertanggungjawab terhadap hasilnya, inilah yang dikatakan prinsip pembelajaran keterlibatan langsung.

Maksudnya disini siswa dituntut untuk ikut aktif  terlibat langsung dalam proses belajar. Karena belajar harus dilakukan secara aktif baik individu maupun kelompok dengan cara memecahkan (problem solving). Tugas guru disini sebagai pembimbing dan fasilitator membantu siswa.

Pada dasarnya anak memiliki sifat aktif. Aktif dalam hal ini mampu mencari, menemukan, dan menggunakan pengetahuan itu.  Sehingga pembelajaran dengan menggunakan prinsisp keterlibatan langsung merupakan hal yang baik bila diterapkan agar siswa bisa aktif dalam belajar.

Menurut salah seorang guru yang mengajar di salah satu sekolah ibu Nurhayati Ini juga mengatakan sangat baik bila dalam mengajar bila kita menggunakan prinsip keterlibatan langsung. Siswa semua dituntut aktif dalam belajar. Siswa tidak hanya menerima pelajaran tetapi juga belajar untuk mencari memecahkan suatu persoalan. Hal inilah yang dilakukannya dalam mengajar. Seperti yang saya amati saat ia melakukan kegiatan pembelajaran semua siswa mampu mengungkapkan pendapatnya dan tidak malu untuk berargumen guru ini seolah mampu mengelola kelasnya dengan baik. Bukan hanya dia yang menyampaikan materi tetapi juga siswanya ikut terlibat langsung dalam pembelajaran.


2.3  MANFAAT PRINSIP KETERLIBATAN LANGSUNG
Bila kita lihat prinsip belajar keterlibatan langsung ini sangat bermanfaat  bukan hanya bagi guru tetapi juga bagi para siswanya. Dimana manfaat yang saya amati langsung dengan mengamati saat ibu Nurhayati mengajar dengan metode pembelajaran dengan menggunakan prinsip keterlibatan langsung ini antara lain:
1.   Seluruh siswa terlihat begitu aktif di dalam kelas
Maksudnya disini, siswa mampu mengungkapkan pendapatnya dan mau menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan oleh gurunya. Siswa seolah tidak takut ataupun malu dalam menjawab pertanyaan yang diberikan gurunya. Keaktifan ini pada akhirnya memunculkan rasa ingin tahu yang besar bagi para siswanya sehingga siswa yang tidak mengerti tidak pernah takut ataupun malu saat bertanya.
Bagi guru, yang sudah mampu mengajak siswanya untuk aktif tentu saja guru tersebut mampu mengasah kemapuan siswanya lebih dalam, serta siswa tidak akan berfikir bahwa sosok guru adalah sosok yang menakutkan, bahkan sebaliknya mungkin siswa berfikir bahwa sosok guru adalah sosok teman yang baik serta pembimbing dan fasilitor yang baik.

2.    Siswa mampu berpendapat dan mempertanggungjawabkan pendapatnya
Hal ini saya lihat, pada saat gurunya sedang memberikan satu buah soal yang harus mereka pecahkan atau mereka jawab. Siswa akan mencari dan menemukan jawabannya. Karena prinsip keterlibatan langsung menuntut siswa untuk aktif dalam belajar tentu saja saat siswa sudah dapat dan menemukan jawabannya, siswa tersebut tidak malu dan mau mengungkapkan pendapatnya sendiri, dengan beserta alasannya yang memperkuat argumennya. Masing-masing siswa tentu mempunyai pendapat tersendiri hal ini dapat memunculkan situasi kelas yang aktif dengan masing-masing siswa mampu mengungkapkan pendapatnya. Sehingga terjadilah adu argument antar masing-masing siswa. Guru hanya sebagai penengah, pembimbing dan fasilitator dalam belajar.

3.    Siswa yang kurang aktif dituntut ikut aktif
Setiap siswa tentu mempunyai pemikiran, tingkah laku, serta sifat yang berbeda. Hal ini tidak mungkin dapat terelakan, karana dalam satu kelas atau ruangan dapat terdiri dari tiga puluh sampai tiga puluh lima siswa berarti ada tiga puluh juga cara pemikiran, tingkah laku hingga sifat. Ada anak yang memang aktif, ada pula yang kurang aktif. Namun, bukan berarti anak yang kurang aktif ini dapat kita katakana kurang pintar atau lainnya. Bila kita sedikit menyinggung dengan prinsip keatifan mengatakan, pada dasarnya setiap anak memiliki sifat aktif, konstruktif, dan mampu merencanakan sesuatu. Anak mampu mencari, menemukan, menggunakan pengatahuan yang diperoleh. Denangan begitu anak yang dikategorikan kurang aktif ini dapat seorang guru membuatnya menjadi anak yang aktif dikelas. Dengan tidak boleh melupakan siswa tersebut. Bantu anak itu dan bimbing anak itu setidaknya ia mau berbicara didepan kelas. Itu tugas guru ungkap ibu Nurhayati Saat saya tanyakan tentang anak yang kurang aktif dikelas.

4.    Siswa menjadi bersemangat belajar dan tidak bosan
Kebanyakan para guru yang hanya mengajar apa yang ingin diajarkannya dengan para siswa hanya mendengar, melipatkan tangan di meja atau dengan buku dan pena diatas meja mencatat serta mendengarkan apa yang disampaikannya, tak jarang hal ini membuat siswa bosan dan jenuh dalam belajar. Apalagi, siswa dituntut untuk mengerti dan tidak boleh bertanya hal ini dapat membuat siswa menjadi tidak bersemangat belajar. Hal ini tidak diterapkan dalam prinsip pembelajaran keterlibatan langsung. Prinsip pembelajaran ketrlibatan langsung siswa tentu bersemangat, karena dia diikut sertakan dalam proses belajar. Masing-masing siswa diizinkan untu berbicara serta ikut aktif dalam belajar sehingga suasana bosan yang ada di dalam kelas tidak pernah ada dan suasana kelaspun menjadi bersemangat.

Alasan ibu Nurhayati sendiri menggunakan prinsip pembelajaran keterlibatan langsung ini tidak jauh beda. Baginya, manfaat yang ditimbulkan sangat banyak. Hal yang terpenting baginya adalah dapat mengaktifkan atau anak didiknya sendiri yang mau ikut aktif didalam kelas sehingga proses belajar dan mengajarpun dapat berjalan dengan baik dan tidak menimbulkan kejenuhan bagi siswanya sendiri. Menurutnya bila siswa telah bosan dalam mengikuti pembelajaran maka apa yang dipelajarinya akan sia-sia. Untuk menghilangkan kejenuhan bagi para siswanya dengan mengikutserrtakan siswa dalam proses belajar mengajar.

Namun, secara implikasi prinsip keterlibatan langsung bagi siswa adalah siswa harus terdorong aktif untuk mengalami sendiri dalam melakukan melakukan aktifitas pembelajaran, serta siswa dituntut aktif dalam mengerjakan segala tugas-tugas yang diberikan oleh guru.

Keterlibatan langsung siswa memberikan banyak sekali manfaat yang langsung dirasakan pada saat terjadinya proses belajar. Bahkan sejumlah hasil penelitian membuktikan lebih dari 60% sesuatu yang diperoleh dari kegiatan belajar didapatkan dari keterlibatan langsung. Jadi tidak salah bila prinsip keterlibatan langsung ini sangat bermanfaat bila diterapkan dalam proses belajar mengajar.
Implikasi keterlibatan langsung bagi guru adalah:
Ø  Mengaktifkan peran individual atau kelompok kecil di dalam penyelesaian tugas
Ø  Menggunakan media secara langsung dan melibatkan siswa untuk melakukan berbagai percobaan dan eksprerimen
Ø  Memberikan tugas-tugas praktek.
Praktek-praktek ini perlu karena dengan melakukan tugas praktek siswa akan mengalami langsung proses belajar. Hal ini sesuai dengan tujuan ataupun prinsip pembelajaran keterlibatan langsung.


BAB III
PENUTUP

3.1  KESIMPULAN
Kesimpulan dari pembahan di atas adalah bahwa prinsip keterlibatan langsung sangat baik bila diterapkan karena dalam prinsip keterlibatan langsung siswa bukan hanya menerima pembelajaran tetapi ikut aktif mencari, menemukan dan bertanggung jawab dalam hasilnya. Berdasarkan hasil wawancara dan penelitian saya, saya menemukan manfaat dengan menggunakan prinsip keterlibatan langsung dalam proses pembelajaran antara lain:
Ø  Seluruh siswa terlihat begitu aktif di dalam kelas
Ø  Siswa mampu berpendapat dan mempertanggungjawabkan pendapatnya
Ø  Siswa yang kurang aktif dituntut ikut aktif
Ø  Siswa menjadi bersemangat belajar dan tidak bosan

Disini siswa dituntut untuk ikut aktif  terlibat langsung dalam proses belajar. Karena belajar harus dilakukan secara aktif baik individu maupun kelompok dengan cara memecahkan (problem solving). Tugas guru disini sebagai pembimbing dan fasilitator membantu siswa.


3.2  SARAN
Prinsip pembelajaran keterlibatan langsung sebaiknya perlu diterapkan oleh para guru. Karena seorang guru harus tahu, bahwa siswa akan semangat belajar bila dirinya merasa dibutuhkan dalam proses belajar dan pembelajaran. Bukan hanya sekedar duduk menerima materi yang disampaikan.

Jenis kegiatan pembelajaran semacam itu bisa membuat siswa bosan dalam belajar. Sehingga siswa tidak bersemangat dalam mengikuti proses belajar mengajar. Keterlibatan langsung siswa dalam belajar dalam hal ini guru yang memberikan materi dan siswa yang mnegerjakannya dan siswa juga yang menyajikan materi prinsip pembelajaran seperti itu akan lebih mudah siswa untuk mengingatnya. Jadi tidak salah bila prinsip keterlibatan langsung ini bila digunakan dalam proses belajar mengajar.

  





SUMBER:
IBU
Mengetahui


(…………………………..)


No comments:

Klasifikasi Bunyi

  Klasifikasi Bunyi A.     Vokal dan Konsonan Pada umumnya bunyi bahasa dibedakan atas vokal dan konsonan. Bunyi vokal dihasilkan den...