Monday, March 10, 2014

KEHIDUPAN MASYARAKAT PESISIR


Secara sederhana, bahasa dapat diartikan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu yang terlintas di dalam hati. Namun, lebih jauh bahasa bahasa adalah alat untuk beriteraksi atau alat untuk berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan. Dalam studi sosiolinguistik, bahasa diartikan sebagai sebuah sistem lambang, berupa bunyi, bersifat arbitrer, produktif, dinamis, beragam dan manusiawi.

Masyarakat pesisir adalah sekumpulan masyarakat yang hidup bersama-sama mendiami wilayah pesisir membentuk dan memiliki kebudayaan yang khas yang terkait dengan ketergantungannya pada pemanfaatan sumber daya pesisir.

Provinsi Kepulauan Riau merupakan provinsi yang memilki laut yang cukup luas, tidak heran jika banyak hasil laut yang terdapat di Kepulauan Riau. Banyak penduduk yang tinggal di pesisir laut atau pantai. Kepulauan Riau juga merupakan tempat transportasi laut dimana kapal-kapal dari daerah lain maupun Negara lain juga ada yang datang ke Kepulauan Riau. Kepulauan Riau merupukan daerah melayu yang ada di Indonesia. Kepulauan Riau memiliki dua kota dan lima Kabupaten.

Di Kabupaten Lingga khususnya banyak  penduduk yang tinggal di pesisir pantai maupun di daerah laut sehingga cara berbicara mereka agak berbeda dengan masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan, nada mereka berbicara juga berbeda dengan masyrakat yang jauh dari laut atau pantai. Nada berbicara mereka agak keras atau menengking saat mereka berbicara, walaupun mereka berdekatan antara satu dengan yang lain, hal ini dikarenakan suara ombak atau suara air laut yang membuat mereka tidak bisa mendengar terlalu jelas, hal ini lah yang menyebabkan mereka berbicara seperti berteriak atau menengking.

Kalau mereka berbicara dengan masyarakat daerah yang jauh dari pesisir akan terasa canggung bagi masyarakat yang mendengar itu, karena mereka berbicara tidak dengan nada kuat. Kebiasan berbicara kuat itu tidak mudah di hilang oleh masyarakat pesisir karena mereka sudah terbiasa menggunakan nada ynag kuat, itu bisa dianggap masyarakat yang jauh dari pesisir sebagai suatu bentuk kemarahan. Mereka berbicara dengan nada yang keras dan menengking supaya mereka bisa berinteraksi satu sama lain tanpa hambatan dalam proses interaksi satu sama lain. Mereka berbicara keras di depan orang lain tanpa merasa canggung bahkan seperti orang berteriak. Pada saat mereka berbicara dengan orang lain mereka merasa suara meraka tersebut sudah pelan.

Bahasa yang digunakan masyarakat pesisir agak berbeda dengan masyarakat di daerah yang jauh dari pesisir atau masyarakat kota, contoh nya seperti ambe, ambe dalam bahasa Indonesia yaitu saya, Kata musek itu artinya tidak ada. Hal ini akan membuat masyarakat yang mendengar akan merasa aneh karena mereka tidak pernah mendengarnya. Ada yang bisa mengenali bahwa orang tersebut bersaal dari pulau dengan mengenali bahasa yang ia gunakan. Bahasa dialek daerah cukup susah untuk dihilangkan karena lidah kita sudah terbiasa menggunakan bahasa tersebut.

Mata pencharian masyarakat pesisir pada umumnya sebagai nelayan, mereka mencari rezeki dari laut walaupun sekuat apapun ombak mereka tetap melaut, panas terik dan bahaya tidak mereka hiraukan demi untuk anak mereka. Kadang-kadang mereka melaut tidak membawa hasil saat mereka pulang dari melaut. Mereka melaut kalau tidak dapat ikan di laut yang dangkal mereka pergi ke laut yang dalam. Kalau gelombang kuat mereka tidak bisa kelaut hal itu bisa terjadi sampai berminggu-minggu bahakan samapai satu bulan, namun mereka tidak pernah mengeluh. Masyarakat pesisir memanfaatkan laut sebaik-baik mungkin untuk memenuhi kebutuhan mereka dan sekaligus memenuhi kebutuhan masyarakat yang jauh dari Pesisir atau laut.

Nelayan juga membuat kelong untuk menangkap ikan bilis atau ikan tri. Ikan bilis ini didapat dengan semacam alat yang di sebut dengan kelong. Kemudian ikan tri atau bilis yang didapat di rebus dengan garam dan di jemur hingga kering. Harga ikan bilis bervariasi sesuai dengan jenis dan kualitas ikan tersebut. Tanjungpinang terkenal dengan daerah penghasil ikan bilis atau tri, selain daerah Tanjungpinang bilis atau tri juga berasal dari Lingga.

Nelayan menagkap ikan, nos atau sotong, kepiting dan lainnya menggunakan cara-cara yang berbeda. cara menagkap sotong dengan nonde nos, menagkap ikan menggunakan jaring, pancing maupun palas dan Udang di jarring. Para nelayan menangkap itu semua dengan cara-cara yang berbeda. Hasil dari tangkapan mereka dikirim ke daerah lain. Bahkan ada yang di ekspor ke Singapura. Selain ikan, ketam yang di ambil isinya juga di kirim ke  Singapura atau ke Negara lain. Kepulauan Riau merupakan daerah penghasil ikan yang cukup banyak.Ikan yang di cari ada juga di buat ikan asin dan kerupuk, ikan asin di buat dari berbagai jenis ikan seperti ikan tamban, sela, seliko, dan lain-lain. Cara membuat ikan asin, ikannya direbus atau dikukus diisi garam selanjutnya dijemur.

Bentuk rumah masyarakat pesisir dominan rumah panggung, ada yang menggunakan kayu maupun semen, tetapi kebanyakan menggunakan kayu mungkin untuk mengurangi rasa panas atas terik matahari. rumah mereka saling berdekatan, jalan yang menggunakan kayu  menyambung dari rumah satu ke rumah yang lainnya. Ada juga rumah masyarakat yang tidak berdekatan bahkan jauh dari rumah masyarakat yang lainnya, mereka menggunakan pompong atau sampan untuk menuju ke rumah yang lainnya. Mereka tidak merasa takut dengan ombak karena mereka sudah terbiasa dengan kehidupan di laut, mereka terbiasa karena kiri dan kanan mereka semuanya laut.

         
        Masyarakat pesisir mungkin memilki perbedaan baik dari segi berbicara maupun bahasa yang mereka gunakan, mungkin karena faktor kurangnya berinteraksi dengan msyarakat luar atau mungkin suatu kebiasaan yang tidak bisa mereka ubah. Masyarakat pesisir harus mampu memanfaatkan laut sebaik-baik mungkin dan menjaga laut tersebut, karena laut merupakan sumber rezeki dan tempat mereka bermukim. Apabila laut rusak ekosisitem laut akan rusak juga.

No comments:

Klasifikasi Bunyi

  Klasifikasi Bunyi A.     Vokal dan Konsonan Pada umumnya bunyi bahasa dibedakan atas vokal dan konsonan. Bunyi vokal dihasilkan den...