BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Seorang
guru dalam menyampaikan materi pembelajaran pasti dan tentu berharap adanya
perhatian dari orang yang diajarkannya dalam hal ini adalah siswa. Namun,
terkadang tidak semua siswa bisa memusatkan perhatian penuh terhadap materi
yang disampaikan oleh gurunya. Hal ini bisa terjadi bila kurangnya motivasi
siswa dalam belajar. Motivasi sangat erat sekali dengan minat. Bila siswa
kurang berminat dalam hal belajar maka perhatian yang diberikannyapun berkurang. Inilah yang dibahas dalam prinsip perhatian
dan motivasi.
Prinsip
ini lebih mementingkan perhatian siswa. Bagi prinsip ini bila seorang siswa
sudah memperhatikan materi yang disampaikan gurunya maka informasi atau ilmu
yang disampaikan akan sesuai yang diharapkan. Namun, perhatian juga berkaitan
dengan motivasi siswa. Bila siswa sudah menganggap bahwa ilmu yang disampaikan
oleh gurunya dan ia merasa memerlukan maka akan semakin besar pula perhatian
siswa terhadap apa yang disampaikan guru.
1.2 RUMUSAN
MASALAH
1.
Bagaimana
yang dikatakan prinsip perhatian dan motivasi?
2.
Apa
keterkaitan perhatian dan motivasi?
3.
Mengapa
dorongan psikologis mempengaruhi perhatian dan motivasi?
1.3 TUJUAN
MASALAH
1.
Untuk
mengetahui apa yang dikatakan perhatian dan motivasi
2.
Untuk
mengetahui keterkaitan antara perhatian dan motivasi
3.
Untuk
mengetahui mengapa dorongan psikologis juga mempengaruhi perhatian dan motivasi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PRINSIP
PERHATIAN DAN MOTIVASI
Perhatian
mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar tanpa perhatian tidak mungkin
terjadi informasi. Inilah yang digunakan oleh ibu Nurhayati dalam mengajar didalam kelas. Profesi
guru yang memang sudah digelutinya beberapa tahun. Baginya, bila siswa tidak
memperhatikan apa yang diajarinya maka informasi atau ilmu yang ia sampaikan
tidak mungkin dapat diterima baik oleh siswa. Diapun untuk membangkitkan
motivasi siswa dalam belajar ia selalu memberikan hadiah dalam bentuk nilai
tambahan, nilai-nilai tambahan inilah yang pada akhirnya memicu semangat siswa
dalam belajar. Masing-masing siswa tentu berlomba untuk mendapatkan nilai tambahan.
Dari cara mengajar ibu Nurhayati. Kita dapat
menyimpulkan bahwa prinsip yang ia gunakan adalah prinsip perhatian dan
motivasi.
Bagi
seorang guru yang menerapkan prinsip perhatian dan motivasi dalam belajar
sebelum memulai pembelajaran seorang guru harus menjelaskan dulu apa kegunaan,
kepentingannya bagi siswa dengan begitu akan timbul perhatian bagi siswa.
Sesuai dengan pengertian perhatian sendiri “perhatian akan timbul apabila bahan
pelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa dalam kehidupan sehari-hari”. Bila tidak ditanamkan hal demikian maka
siswa akan berfikir ilmu ini tidak ada manfaatnya sama sekali bagi diri, dan
tentu saja perhatian itu tidak akan muncul.
Perhatian
memang perlu namun, motivasi juga perlu. Tidak dipungkiri bahwa dengan
perhatian siswa memang dapat menerima materi yang disampaikan guru dengan baik,
namun, motivasi juga dapat sebagai alat menentukan keberhasilan siswa.
Motivasi
berkaitan dengan minat. Bila seorang guru meminta siswa untuk memperhatikannya
dalam menyampaikan materi namun dalam diri siswa tidak ada niat atau minat
dalam mempelajarinya ini bisa saja menimbulkan kegagalan siswa dalam
mempelajarinya atau bahkan mempergunakan ilmunya. Maka dari itu motivasi perlu
ditekannkan.
Ibu Nurhayati menyedari bahwa motivasi dalam diri
siswa memang berbeda-beda. Ada siswa yang memang serius untuk belajar dan
adapula siswa terkesan kurang mau belajar. Ada juga siswa yang belajar karena
adanya suruhan atau paksaan dan adapula yang memang dari jiwanya memang
betul-betul minat dalam belajar. Hal inipun tak luput dari perhatiannya. Untuk
itu diapun menyadari bahwa ini adalah tugasnya untuk menumbuhkan motivasi dan
perhatian bagi siswanya.
Bila
kita lihat motivasi ada dua:
1. Motivasi
intrinsik, siswa akan serius dan sungguh-sungguh dalam belajar
2. Motivasi
ekstrinsik, sifatnya formalitas. Siswa mau belajar kalau ada yang menyuruh,
memantau dan sebagainya.
Tugas seorang gurulah
yang memindahkan dari motivasi ekstrinsik ke motivasi intrinsik. Karena motivasi ekstrinsik bila dilihat di sini
tidak adanya kesadaran dalam diri siswa bahwa belajar merupakan
tanggungjawabnya bukan perintah yang harus dilaksanakan.
Agar motivasi belajar
siswa dapat tumbuh dengan baik maka guru haruslah berusaha dengan cara:
v
Merancang
atau menyiapkan bahan ajar yang menarik
v
Mengkondisikan
belajar yang aktif
v
Menggunakan
metode dan teknik pembelajaran yang menyenangkan
v Mengupayakan
pemenuhan kebutuhan siswa didalam belajar, misalnya: kebutuhan merasa dihargai,
tidak ditekan dan lain-lain
v
Menyakinkan
siswa bahwa mereka mampu mencapai suatu prestasi
v Memberitahukan
nilai dari pelajaran yang sedang dipelajari siswa dan menghubungkannya dengan
kehidupan sehari-hari.
Cara yang dilakukan
guru memang penting. Karena gurulah yang menentukan mampu tidaknya siswa
merubah motivasinya yang awalnya malas menjadi rajin. Melalui berbagai cara
yang menarik siswa tidak membuat siswa bosan atau jenuh ketika sedang mengalami
proses belajar mengajar.
2.2 KETERKAITAN
PERHATIAN DAN MOTIVASI
Perhatian
dan motivasi memiliki keterkaitan yang sangat erat. Untuk menumbuhkan perhatian
membutuhkan motivasi. Sorang siswa akan belajar dengan serius bila dia merasa
membutuhkan dan ia akan berusaha untuk mencapai apa yang menjadi kebutuhannya.
Semakin kuat motivasi yang ingin dicapainya semakin kuat pula usaha yang akan
dilakukannya.
Hamalik
(2001), mengemukakan bahwa motivasi adalah suatu perubahan energy didalam diri
seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan dan reaksi untuk
mencapai tujuan). Perubahan energy pada diri seseorang tersebut kemudian
membentuk suatu aktivitas nyata dalam berbagai bentuk kegiatan. Motivasi yang
kuat terhadap sesuatu dapat menungkinkan seseorang anak untuk belajar bersama
teman-temanya.
Itulah
yang disadari oleh ibu Nurhayati baginya
perhatian itu tidak akan muncul bila tidak ada motivasi dalam diri siswa. Bila
tidak ada motivasi dalam diri siswa maka perhatian juga tidak akan timbulkan,
yang timbul kesannya siswa bermain-main dalam belajar. Kebiasaan ibu Nurhayati Sebelum menyampaikan materi ia terlebih
dahulu menjelaskan kepada siswanya apa manfaat dan apa kegunaanya dari materi
yang disampaikannya. Tak terlebih lagi ia selalu menyampaikan sebisa mungkin
materi yang disenangi oleh siswanya. Dan penambahan nilai-nilai tambah juga
menjadi motivasi tersendiri bagi para siswa. Bila motivasi itu sudah muncul
maka perhatian yang diharapkan gurupun juga akan muncul. Perhatian yang serius
yang dilakukan siswa tentu akan mudah atau memungkinkan informasi dan ilmu
tercapai sesuai apa yang diharapkan dari tujuan pembelajaran tersebut. Jadi
motivasi dan perhatian tidak dapat dipisahkan. Karena perhatian tidak mungkin
muncul bila tidak adanya motivasi dalam diri siswanya untuk memperhatikan
materi yang disampaikan. Motivasi yang kuat semakin kuat pula siswa dalam
mencapai sesuatu yang merupakan kebutuhannya.
2.3 ASPEK
BERKENAAN DENGAN DORONGAN PSIKOLOGIS
Penerapan
prinsip-prinsip motivasi dalam proses pembelajaran akan dapat berlangsung
dengan baik, bilamana guru memahami beberapa aspek yang berkenaan dengan
dorongan psikologis sebagai individu dalam dari siswa sebagai berikut:
A. Setiap individu tidak hanya dipenuhi oleh
dorongan aspek biologis, sosial dan emosional, akan
tetapi individu perlu juga dorongan untuk mencapai sesuatu yang lebih dari yang
ia miliki saat ini.
B. Pengetahuan tentang kemajuan yang
dicapai dalam memenuhi tujuan mendorong terjadinya peningkatan usaha
C. Motivasi dipengaruhi oleh unsur-unsur
kepribadian
D. Rasa aman dan keberhasilan dalam
mencapai tujuan cenderung meningkatkan motivasi belajar
E. Motivasi bertambah bila para pelajar
memiliki alasan untuk percaya bahwa sebagian besar dari kebutuhannya dapat
dipenuhi
F. Kajian dan penguatan guru, orang tua,
dan teman seusianya berpengaruh terhadap motivasi dan prilaku
G. Intensif dan hadiah material
kadang-kadang berguna dalam situasi kelas, memang ada bila anak berkerja karena
ingin mendapat hadiah dan bukan karena memang ingin belajar
H. Kompetensi dan intensif dalam waktu
tertentu dapat meningkatkan motivasi
I. Sikap yang baik untuk belajar dapat
dicapai oleh kebanyakan individu dalam suasana belajar yang memuaskan
J. Proses belajar dan kegiatan yang
dikaitkan kepada minat pelajar saat itu dapat mempertinggi motivasi.
Sebaiknya para guru lebih memperhatikan
aspek psikologis anak didiknya agar tujuan perhatian dan motivasi yang
terapkannya dalam proses belajar mengajar dapat berjalan efektif.
Sekali lagi perlu
ditekankan bahwa motivasi itu perlu dalam diri siswa. Bila tidak adanya
motivasi dalam diri siswa tentu perhatian tidak akan muncul bahkan menimbulkan
sifat atau pemikiran bagi siswa bahwa pelajaran itu tidak perlu dan tidak
pentingnya.
Hal lain bila terjadi,
seorang siswa beranggapan bahwa pelajaran yang disampaikan itu tak lebih dari
menyiksa dirinya. Dan seorang siswa yang berpikir bahwa ia hanya menyenangi
satu mata pelajaran saja. Sehingga mata pelajaran lainnya ia tidak
memperhatikan.
Dalam kasus diatas kita
dapat menarik kesimpulan bahwa siswa tersebut kurang motivasinya dalam belajar
sehingga perhatiannyapun hanya tertuju pada satu mata pelajaran itu saja.
Seorang guru harus merubah pola pikir siswa tersebut.
Sebenarnya ada banyak
alasan mengapa siswa tersebut memiliki sifat seperti itu, biasa saja karena
guru yang mengajar ia beranggapan bahwa guru itu merupakan sosok yang
menakutkan atau mungkin apa yang guru sampaikan itu sama sekali tidak menarik.
Guru harus mampu
merubah itu semua mendekatkan diri kepada siswa, buat kelas menjadi semenarik
mungkin buat siswa seolah betah didalam kelas, buat pelajaran itu menjadi
menyenangkan dengan begitu mungkin akan munculnya motivasi siswa dan perhatian
siswa dalam belajar.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Prinsip
perhatian dan motivasi adalah prinsip pembelajaran yang lebih menekannkan pada
perhatian siswa dan motivasi siswa dalam belajar. Perhatian merupakan sarana
utama untuk memungkinkan tercapainya tujuan pembelajaran. Perhatian akan muncul
bila siswa berfikir dan beranggapan bahwa materi yang disampaikan menarik dan
berguna baginya. Perhatian juga tidak mungkin muncul bila tidak ada motivasi
didalam diri siswanya.
Bagi
seorang guru yang menerapkan prinsip perhatian dan motivasi dalam belajar
sebelum memulai pembelajaran seorang guru harus menjelaskan dulu apa kegunaan,
kepentingannya bagi siswa dengan begitu akan timbul perhatian bagi siswa.
Motivasi
berkaitan dengan minat. Bila seorang guru meminta siswa untuk memperhatikannya
dalam menyampaikan materi namun dalam diri siswa tidak ada niat atau minat
dalam mempelajarinya ini bisa saja menimbulkan kegagalan siswa dalam
mempelajarinya atau bahkan mempergunakan ilmunya. Maka dari itu motivasi perlu
ditekannkan.
Motivasi
terbagi dua:
1.
Motivasi
intrinsik, siswa akan serius dan sungguh-sungguh dalam belajar
2.
Motivasi
ekstrinsik, sifatnya formalitas. Siswa mau belajar kalau ada yang menyuruh,
memantau dan sebagainya.
Jadi motivasi dan
perhatian tidak dapat dipisahkan. Karena perhatian tidak mungkin muncul bila tidak
adanya motivasi dalam diri siswanya untuk memperhatikan materi yang
disampaikan. Motivasi yang kuat semakin kuat pula siswa dalam mencapai sesuatu
yang merupakan kebutuhannya.
3.2 SARAN
Sebaiknya
guru dalam menggunakan prinsip perhatian dan motivasi ini guru juga harus
menekankan pada motivasi siswa. Jangan hanya semata-mata meminta siswa untuk
memperhatikan materi yang disampaikannya tetapi juga memperhatikan apakah siswa
tersebut senang atau tertarik atau tidak terhadap materi yang disampaikannya.
Hal ini perlu karena perhatian akan muncul bila ada motivasi dalam diri siswa.
Untuk
membangkitkan motivasi itu guru harus melakukan berbagai macam cara yang tentu
menarik bagi siswa. Sehingga siswa merasa senang saat belajar dan dapat
menikmati jalannya proses belajar mengajar. Satu hal yang perlu diingat
kebanyakan siswa menginginkan suasana kelas yang menarik bukan suasana kelas
yang menegangkan atau bahkan meyeramkan bagi diri siswa. Bukan perhatian yang
muncul yang muncul hanyalah ketakutan dari dalam diri siswa.
SUMBER:
IBU
Mengetahui
(………………………….)
No comments:
Post a Comment