Wednesday, March 27, 2013

FONOLOGI, FONOLOGI FONEMIK DAN FONOLOGI FONETIK


FONOLOGI
Dari beberapa sumber, pengertian fonologi dapat dikemukakan sebagai berikut :
1) Fonologi ialah bagian dari tata bahasa yang memperlajari bunyi-bunyi bahasa
      
(Keraf, 1984: 30).
2) Fonologi ialah bidang dalam linguistik yang menyelidiki bunyi-bunyi bahasa menurut
    
fungsinya (Kridalaksana, 1995: 57).
3) Fonologi ialah bidang linguistik yang mempelajari, menganalisis, dan membicarakan
    
runtutan bunyi-bunyi bahasa, yang secara etimologi terbentuk dari kata fon yaitu bunyi
    
dan logi yaitu ilmu (Chaer, 1994: 102).
     Fonologi adalah bidang linguistik atau ilmu bahasa yang menyelidiki, mempelajari, menganalisis, dan membicarakan runtutan bunyi-bunyi bahasa yang dihasilkan oleh alat ucap manusia beserta fungsinya , yang secara etimologi kata fonologi  terbentuk dari kata fon yaitu bunyi, dan logi yaitu ilmu. Menurut hierarki satuan bunyi yang menjadi objek studinya fonologi dibedakan menjadi fonetik dan fonemik.

1.      Fonologi Fonetik
     Secara umum fonologi fonetik ialah cabang studi fonologi yang menyelidiki, mempelajari, dan menganalisis penghasilan, penyampaian, dan penerimaan bunyi-bunyi ujaran/bahasa yang dipakai dalam tutur tanpa memperhatikan fungsinya sebagai pembeda makna/arti, yang melibatkan analisis ilmu fisika, anatomi, dan psikologi.

     Untuk bedanya, kalau kita perhatikan baik-baik ternyata bunyi [i] yang terdapat pada kata-kata [intan], [angin], dan [batik] adalah tidak sama. Begitu juga bunyi [p] pada kata bahasa inggris [pace], [space], dan [map], juga tidak sama. Ketidaksamaan bunyi [i] dan bunyi [p] pada deretan kata-kata diatas itulah sebagai salah satu contoh objek, atau sasaran ato fonetik. Dalam kajiannya, fonetik akan berusaha mendeskripsikan perbedaan bunyi-bunyi ini serta menjelaskan sebab-sebabnya.

     Menurut urutan proses terjadinya bunyi bahasa itu dibedakan adanya 3 jenis fonetik, yatu fonetik altikulator, fonetik akustik, dan fonetik auditoris.

·         Fonetik altikulator, disebut juga fonetik organis atau fonetik fisiologis, mempelajari bagaimana mekanisme alat-alat bicara manusia bekerja dalam menghasilkan bunyi bahasa, serta bagaimana bunyi-bunyi itu diklasifikasikan.
·         Fonetik akustik mempelajari bunyi bahasa sebagai peristiwa fisiss atau fenomena alam. Bunyi-bunyi itu diselidiki frekuensi getarannya, amplitudonya, intensitasnya, dan  timbrenya.
·         Fonetik auditoris mempelajari bagaimana mekanisme penerimaan bunyi bahasa itu oleh telinga kita.
     Dari ketiga jenis fonologi fonetik ini, yang paling berurusan dengan dunia linguistik adalah fonetik artikulator, sebab fonetik inilah yang berkenaan dengan masalah bagaimana bunyi-bunyi bahasa itu dihasilkan atau diucapkan manusia, sedangkan fonetik akustik lebih berkenaan dengan bidang fisika, dan fonetik auditoris lebih berkenaan dengan bidang kedokteran yaitu neurologi.

Kridalaksana (1995: 57) mengemukakan adanya fonetik-fonetik sebagai berikut :
¨  Fonetik Instrumental adalah bagian dari fonetik yang merekam, menganalisis, dan mengukuur unsur-unsur bunyi dengan mesin atau alat-alat elektronis seperti spektograf, osiloskop, dan lain-lain.
¨  Fonetik Parametris adalah pendekatan dalam fonetik yang memandang wicara sebagai sistem fisiologis tunggal dengan variabel-variabel artikulasi dalam saluran suara yang terus-menerus bergerak dan saling bekerja sama dalam dimensi waktu untuk menghasilkan kontinuum bunyi yang disegmentasikan oleh pendengar menurut kaidah bahasa yang berlaku
¨  Fonetik Terapan yaitu bidang linguistik terapan yang mencakup metode dan teknik pengucapan bunyi dengan tepat; misalnya, untuk melatih orang yang gagap, untuk melatih pemain drama, dan sebagainya.

Ramelan (1985: 82) mengemukakan adanya fonetik sebagai berikut:
¨  Fonetik Umum, yaitu fonetik yang membahas bunyi bahasa yang dapat dihasilkan manusia secara umum.
¨  Fonetik Khusus, yaitu fonetik yang memfokuskan perhatiannya pada bunyi bahasa tertentu, misalnya fonetik yang mempelajari bunyi-bunyi bahasa Indonesia disebut fonetik bahasa Indonesia.








2.      Fonologi Fonemik
     Fonologi Fonenim adalah sebagai cabang studi fonologi yang mempelajari bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsi bunyi tersebut sebagai pembeda makna. Sudah disebutkan dimuka bahwa objek penelitian fonetik adalah fon, yaitu bunyi bahasa pada umumnya tanpa memperhatikan apakah bunyi tersebut mempunyai fungsi sebagai pembeda makna kata atau tidak. Sebaliknya objek penelitian fonemik adalah fonem, yakni bunyi bahasa yang dapat atau berfungsi membedakan makna kata. Kalau dalam fonetik, misalnya, kita meneliti bunyi-bunyi [a] yang berbeda pada kata-kata lancar, laba dan lain : atau meneliti perbedaan bunyi [I] seperti yang terdapat pada kata-kata ini, intan dan pahit : maka dalam fonemik kita meneliti apakah perbedaan bunyi itu mempunyai fungsi sebagai pembeda makna makna atau tidak. Jika bunyi itu membedakan makna, maka bunyi tersebut kita sebut fonem, dan jika tidak membedakan makna adalah bukan fonem.

Contoh:
Perbedaan bunyi p dan b yang terdapat misalnya pada kata paru dan baru adalah menjadi contoh sasaran studi fonemik sebab perbedaan bunyi p dan b itu menyebabkan berbedanya makna antara paru dan juga baru itu.


















Sumber/Daftar Pustaka :
¨  Chaer, Abdul. 1994. Linguistik Umum. Jakarta: PT Rineka Cipta.
¨  Keraf, Gorys. 1994. Tata Bahasa Indonesia. Ende Flores: Nusa Indah
¨  Kridalaksana, Harimurti. 1993. Kamus Linguistik, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

No comments:

Klasifikasi Bunyi

  Klasifikasi Bunyi A.     Vokal dan Konsonan Pada umumnya bunyi bahasa dibedakan atas vokal dan konsonan. Bunyi vokal dihasilkan den...