Wednesday, March 27, 2013

DIKSI (PILIHAN KATA)


BAB I
PEMBAHASAN
A.    MAKNA DENOTASI DAN MAKNA KONOTASI
1.      MAKNA DENOTASI
ü  Denotasi adalah suatu pengertian yang dikandung sebuah kata secara objektif yang dimana makna katanya sesuai dengan makna yang sebenarnya , sehingga sering juga makna denotasi disebut makna konseptual (makna yang sesuai dengan hasil observasi), dan makna denotasi merupakah kata atau kelompok kata yang didasarkan atas penunjukkan yang lugas pada sesuatu di luar bahasa yang sifatnya objektif .
ü  Denotasi adalah arti harfiah suatu kata tanpa ada satu makna yang menyertainya, dengan kata lain, makna denotatif adalah makna yang bersifat umum. Misalnya : Dia adalah wanita cantik (denotasi)
CONTOH MAKNA DENOTASI :
1)                  Lokasi yang akan dijadikan sebagai tempat pusat hiburan itu telah terisi penuh oleh pemukiman penduduk.
2)                  Nakhoda memberikan instruksi kepada para penumpang kapal agar waspada, sebab kendali dalam kapal sedang mengalami gangguan.
3)                  Bau hangus itu dihasilkan dari pembakaran sisa-sisa plastik dan kertas yang ada di tepi jalan itu.
2.      MAKNA KONOTASI
ü  Konotasi adalah makna kiasan atau makna yang timbul setelah disusun dalam kalimat. Makna konotasi adalah kata atau sekelompok kata yang didasarkan atas perasaan atau pikiran yang timbul atau ditimbulkan pada pembicara (penulis) atau pendengar (pembaca) sehingga menimbulkan nilai rasa tertentu. Makna konotasi lebih bersifat pribadi dan khusus.
Misalnya : 1. (Dia adalah wanita manis)
                  2. (Dia adalah pria tampan)
ü  Konotasi sifatnya lebih profesional dan operasional dan maknanya selalu berubah dari zaman ke zaman daripada denotasi. Dengan kata lain, makna konotasi adalah makna yang dikaitkan dengan suatu kondisi dan situasi tertentu.
Misalnya : 1. (Penonton Pemirsa, Pemerhati)
                  2. (Tukang Ahli, Juru)
                  3. (Pekerja Pegawai, Karyawan)
ü  Konotasi adalah makna asosiatif, makna yang timbul sebagai akibat dari sikap sosial, sikap pribadi dan kriteria tambahan yang dikenakan pada sebuah makna konseptual.

2.2  Makna Konotasi terbagi 2 :
A.    Konotasi Positif merupakan kata yang memiliki makna yang dirasakan baik dan lebih sopan.
Contoh : 
1)      Sebagai seorang istri harus pandai menyenangkan hati suami. 
2)      Biaya pemakaman para korban bencana alam ditanggung pemerintah setempat.
3)      Tiga pahlawan reformasi telah gugur lima tahun yang lalu. ( Kata “gugur” bermakna mati dalam pertempuran )
B.     Konotasi Negatif merupakan kata yang bermakna kasar atau tidak sopan. 
Contoh : 
1)      Selama meringkuk di penjara, Roy berubah menjadi pendiam. ( Kata penjara bermakna tempat mengurung badan )
2)      Masih ada segerombolan orang yang suka menebang demi keuntungan pribadi. (Kata “gerombolan” bermakna kawanan pengacau / perusuh.)
3)      Banyak gelandangan tidur di bawah jembatan.
CONTOH MAKNA KONOTASI
1)      Sejak dua tahun yang lalu ia membanting tulang untuk memperoleh kepercayaan masyarakat
2)      Dalam peristiwa itu, dia dijadikan kambing hitam. (kambing hitam bermakna orang yang dipersalahkan)
3)      Bunga desa itu sudah menjadi karyawan bank.(Kata “bunga desa” bermakna sesuatu yang dianggap cantik) 
B.     MAKNA SINONIM DAN MAKNA ANTONIM
1.      MAKNA SINONIM
ü  Sinonim adalah suatu kata yang memiliki bentuk yang berbeda namun memiliki arti atau pengertian yang sama atau mirip. Sinomin bisa disebut juga dengan persamaan kata atau padanan kata.
Misalnya : ( Binatang   ><   Fauna )
                  ( Bohong    ><   Dusta )
                  ( Haus       ><    Dahaga )
                  ( Pakaian   ><    Baju )
                  ( Bertemu   ><    Berjumpa )
ü  Sinonim adalah dua kata atau lebih yang pada dasarnya mempunyai makna yang sama, tetapi bentuknya berlainan. Kesinoniman kata tidaklah mutlak, hanya ada kesamaan atau kemiripan.
ü  Sinonim ini dipergunakan untuk mengalih-alihkan pemakaian kata pada tempat tertentu sehingga kalimat itu tidak membosankan. Dalam pemakaiannya bentuk-bentuk kata yang bersinonim akan menghidupkan bahasa seseorang dan mengkonkretkan bahasa seseorang sehingga kejelasan komunikasi (lewat bahasa itu) akan terwujud.
v  Dalam hal ini pemakai bahasa dapat memilih bentuk kata mana yang paling tepat untuk dipergunakannya, sesuai dengan kebutuhan dan situasi yang dihadapinya.
*      Kita ambil contoh: kata cerdas dan cerdik. Kedua kata itu bersinonim, tetapi kedua kata tersebut tidak persis sama benar.
v  Kata-kata yang bersinonim lainnya adalah
*      Misalnya : ( Agung       ><  besar )
                  ( Mati          ><  wafat )
                  ( Cahaya      ><  sinar  )
                  ( Ilmu          ><  pengetahuan   )
                  ( Penelitian  ><  penyelidikan  )
Kesinoniman kata masih berhubungan dengan masalah makna denotatif dan makna konotatif suatu kata.
v  Sinonim adalah dua kata atau lebih yang memiliki perbedaan dalam hal bentuk, ejaan, dan pengucapan tetapi bermakna sama
 Tabel Daftar Kata-Kata Yang Bersinonim
NO
KATA
SINONIM
1
HAMIL
BUNTING
2
HASIL
PRODUKSI
3
STRATEGI
TEKNIK
4
KORUPSI
MENCURI







2.      MAKNA ANTONIM
ü  Antonim berasal dari bahasa yunani kuno, yaitu onama yang berarti “nama” dan anti yang berarti “melawan” jadi secara harfiah antonim berarti berlawanan satu sama lain atau disebut juga dengan lawan kata.
ü  Antonim atau Antonimi adalah hubungan semantik antara dua buah satu ujaran yang maknanya menyatakan kebalikan, pertengahan, atau kontras antara yang satu dengan yang lain.
CONTOH ANTONIM
*      Keras       x  Lembek
*      Naik         x  Turun
*      Kaya        x  Miskin
*      Laki-laki  x  Perempuan
*      Atas         x  Bawah
Dilihat dari sifat hubungannya, maka antonim itu dapat dibedakan atas beberapa jenis, antara lain:
2.1.            Antonim yang bersifat mutlak
Antonim Mutlak adalah antonim yang tidak dapat ditawar-tawar lagi, maksudnya tidak ada lawan kata selain kata itu.
Contoh:
*      Hidup ><  Mati
*      Diam  ><  Bergerak
*      Siang  ><  Malam
Kata hidup berantonim secara mutlak dengan kata mati, sebab sesuatu yang masih hidup tentunya belum mati, dan sesuatu yang sudah mati tentunya sudah tidak hidup lagi.
2.2.            Antonim yang bersifat relatif atau bergradasi
Contoh: 
*      Besar    ><   kecil 
*      Terang  >< gelap.
*      Jauh     >< Dekat
Jenis antonim ini disebut bersifat relatif, karena batas antara yang satu dengan yang lainnya tidak dapat ditentukan secara jelas.
2.3.            Antonim yang bersifat relasional atau sering disebut antonim kembar
Contoh:
*      Membeli   x  Menjual 
*      Suami       x  Istri, 
*      Laki-laki  x  Perempuan
Antonim jenis ini disebut relasional, karena munculnya yang satu harus   disertai dengan yang lain. Adanya membeli karena adanya menjual, adanya suami karena adanya istri. Jika salah satu tidak ada maka yang lain juga tidak ada.   
2.4.            Antonim yang bersifat hierarkial
Contoh: 
*      Tantama    x bintara
*      Gram        x kilogram
Di atas bersifat hierarkial, karena kedua satuan ujaran yang berantonim itu berada dalam satu garis jenjang atau hierarki. Demikianlah, kata tantama dan bintara dalam satu garis kepangkatan militer, kata gram dan kilogram berada dalam satu garis jenjang ukuran timbangan.

2.5.            Antonim Majemuk
Antonim Majemuk adalah antonim perlawan makna dengan beberapa kata. Jenis ini memungkinkan sebuah kata berantonim dengan kata yang lainnya selain pasangan sebelumnya.

Contoh
*      Merah  ><  Putih (diasosiasikan dengan warna bendera Indonesia)
*      Merah  ><  Hitam (diasosiasikan dengan warna tua)
*      Merah  ><  Hijau (diasosiasikan dengan warna lampu lalu lintas) 
2.6.            Antonim Gradual
Antonim Gradual adalah antonim Perlawanan dengan tingkatan makna.
Contoh : 
*      Gemuk   x   Agak gemuk
*      Gemuk   x   Kurang gemuk
*      Gemuk   x   Tidak gemuk 

C.    MAKNA HOMONIM , MAKNA HOMOFON , DAN MAKNA HOMOGRAF
1.      MAKNA HOMONIM
ü  Homonim berasal dari kata “homo” berarti sama dan “nym” berarti nama. Berarti homonim adalah suatu kata yang memiliki makna yang berbeda tetapi lafal atau ejaan sama.
ü  Homonim, meskipun kadang-kala homonim digunakan untuk merujuk hanya kepada homofon yang mempunyai ejaan yang sama tetapi arti yang berlainan.

CONTOH HOMONIM :
NO
JENIS
TULISAN
BUNYI
MAKNA
CONTOH
1
Homonim
Sama
Sama
Berbeda
ü  Rapat ( Berdempet-dempetan )
ü  Rapat ( Meeting )
2
Homonim
Sama
Sama
Berbeda
ü  Bisa ( Dapat melakukannya )
ü  Bisa ( Racun )

3
Homonim
Sama
Sama
Berbeda
ü  Beruang ( Punya Uang )
ü  Beruang ( Hewan )

2.      HOMOFON
ü  Homofon terdiri atas kata homo yang berarti sama dan foni (phone) berarti bunyi atau suara. Berarti homofon adalah kata yang diucapkan sama tetapi berbeda dari segi makna dan juga tulisan.
ü  Homofon merupakan sejenis homonim, meskipun kadang-kala homonim digunakan untuk merujuk hanya kepada homofon yang mempunyai ejaan yang sama tetapi arti yang berlainan. Istilah ini juga digunakan untuk unit-unit yang lebih singkat daripada perkataan, seperti huruf atau beberapa huruf yang disebut sama dengan huruf lain atau kumpulan huruf yang lain. Homofon adalah istilah yang berlawanan dengan homograf.

CONTOH HOMOFON
NO
Jenis
Tulisan
Bunyi
Makna
Contoh
1
Homofon
Sama
Berbeda
Sama
ü  Bank (tempat penyimpanan uang),
ü  Bang (kakak laki-laki)
2
Homofon
Sama
Berbeda
Sama
ü  Massa ( Massa/Masyarakat )
ü  Masa ( Waktu/Tempo )
3
Homofon
Sama
Berbeda
Sama
ü  Kasa ( kain putih yang tipis dan jarang tenunannya )
ü  Kassa ( Tempat pembayaran pada sebuah toko )
3.      HOMOGRAF
ü  Homograf terdiri atas kata homo berarti sama dan graf (graph) berarti tulisan. Jadi homograf adalah kata yg sama ejaannya dengan kata lain, tetapi berbeda lafal dan maknanya.
CONTOH MAKNA HOMOGRAF
NO
Jenis
Tulisan
Bunyi
Makna
Contoh
1
Homograf
Sama
Berbeda
Berbeda
ü  Ia memakan apel(buah)
ü  Anak-anak telah apel dilapangan tadi pagi (apel maksudnya berkumpul )
2
Homograf
Sama
Berbeda
Berbeda
ü  (masa = waktu) Guci itu adalah peninggalan masa kerajaan kutai
ü  (massa = masyarakat umum)Kasus tabrakan yang menghebohkan itu dimuat di media massa
3
Homograf
Sama
Berbeda
Berbeda
ü  Teras ( Pejabat Utama )
ü  Teras(  Lantai Depan Rumah )


D.    POLISEMI DAN KLIMAKS
1.      KATA POLISEMI
ü  Polisemi adalah kata-kata yang memiliki makna atau arti lebih dari satu karena adanya banyak komponen konsep dalam pemaknaan suatu kata.
ü  Polisemi berbeda dengan Homonim, Polisemi digunakan secara konotatif (kecuali kata induknya).
CONTOH POLISEMI
I.                   Satu kata seperti kata “kepala” dapat diartikan bermacam-macam walaupun arti utama kepala adalah bagian tubuh manusia yang ada di atas leher.
*      Guru yang dulunya pernah menderita cacat mental itu sekarang menjadi kepala sekolah smp kroto emas. (kepala bermakna pemimpin).
*      Kepala anak kecil itu besar sekali karena terkena penyakit hidrosepalus. (kepala berarti bagian tubuh manusia yang ada di atas).
*      Tiap kepala harus membayar upeti sekodi tiwul knis, sus, dsb
II.                Satu kata seperti kata “Darah” dapat diartikan bermacam-macam walaupun arti utama darah adalah bagian tubuh manusia yang ada di seluruh tubuh manusia.
*      Husni mempunyai hubungan darah dengan Hasan.
*      Tubuhnya berlumuran darah akibat terjatuh dari sepeda motor.
Perhatikan kata darah pada kalimat a berarti keluarga (makna konotasi), sedangkan darah pada kalimat b berarti zat merah dalam tubuh kita (makna denotasi)
III.             Satu kata seperti kata “Anak” dapat diartikan bermacam-macam walaupun arti utama Anak  adalah darah daging dari kedua orang tua yang merawatnya.
*      Yang memakai nomor 23 di tim Setan Merah itu, anak saya.
*      Di sisi lapangan perlu disediakan banyak anak gawang.
2.      KATA KLIMAKS
ü  Kata Klimaks merupakan bagian dalam cerita yang melukiskan peristiwa hingga mencapai puncaknya
CONTOH KATA KLIMAKS
1.      Akhirnya identitasnya terbongkar kalau dia seorang wartawan ketika diacara ultah SMA dimana dia menyamar sebagai murid SMA
2.      Anak pejabat itu sedang menyamar untuk menjalani hidup seperti anak jalanan
3.      Cukup, ini semua harus diakhiri.

E.     KATA UMUM DAN KATA KHUSUS
1.      KATA UMUM
ü  Kata Umum adalah Kata Umum adalah kata yang memiliki ruang lingkup yang luas, dan sifatnya umum(generik).. Bidang dan obyek yang dicakup oleh kata umum itu luas dan tidak secara spesifik merujuk atau merepresentasikan bidang atau obyek tertentu. Jenis kata umum tidak memiliki pertalian yang erat dengan obyeknya. Sebagai akibatnya, kata umum kurang memberi daya imajinasi kepada audiens atau pembaca. Citra dalam pikiran audiens/ pembaca masih samar.
ü  Dalam relasi makna, kata umum tergolong hipernim. Dari aspek ini, kata umum juga disebut superordinat.
ü  Sifat keumuman kata umum ini berguna dalam abstraksi, generalisasi, dan kategorisasi, sehingga kata ini sering digunakan dalam karya tulis eksposisi. Penggunaan kata umum dalam karya tulis deskripsi atau narasi lebih dibatasi, mengingat kata umum kurang memberi daya imajinasi,sugesti, dan impresi kepada pembaca.
CONTOH KATA UMUM    
*      Andi melihat banyak bintang-bintang dimalam hari(terdiri dari berbagai macam kegiatan , seperti : melotot atau melirik )
*      Arika memberikan makanan kepada hewan dikebun binatang(kata acuannya lebih luas tidak hanya tertumpu pada satu kata , melainkan mewakili dari berbagai bentuk binatang)
*      Rumah tersebut sangat indah karena dihiasi oleh bunga-bunga yang indah (acuannya lebih luas karena tidak hanya mengacu pada 1 bunga , melaikan seluruh bunga-bunga yang ada)

2.      KATA KHUSUS
ü  Kata Khusus adalah kata-kata yang pemakaiannya dan maknanya bersifat spesifik dan sempit dan yang merujuk kepada pengertian kongkret dan tertentu.
ü  Jenis kata khusus memiliki pertalian yang erat dengan obyeknya. Sebagai akibatnya, kata khusus memberi daya imajinasi kepada audiens atau pembaca. Citra dalam pikiran audiens/ pembaca tidak samar.
ü  Komunikator lebih tepat menggunakan kata khusus bila ingin memperoleh pengertian yang lebih pas dengan apa yang dia maksudkan.
ü  Kata khusus memiliki daya sugesti dan daya impresi yang lebih kuat dan lebih dalam daripada kata umum. Selain itu, informasi yang disampaikan kepada pembaca juga jelas dan merujuk pada obyek/ subyek tertentu.
ü  Dalam relasi makna, kata khusus tergolong hiponim. Sifat kekhususan kata khusus ini sangat bermanfaat dalam karya tulis narasi, deskripsi, dan argumentasi yang memang membutuhkan deskripsi obyek. Karya-karya Sastra dan kitab-kitab suci juga mengeksploitasi kata khusus, misalkan saja untuk simbolisasi dan untuk memperkuat impresi dan pesan yang disampaikan dan memperdalam penghayatan.
CONTOH KATA KHUSUS
*      Melotot, melirik, mengintip, memandang, dan menatap.
*      Sapi,kerbau, kuda,
*      Wortel,bayam,kangkung,kubis,toge,sawi,selada,tomat,terong,kacang panjang,brokoli

F.     KATA ILMIAH DAN KATA POPULER
1.      KATA ILMIAH
ü  Kata ilmiah merupakan kata-kata logis dari bahasa asing yang dapat diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia. Kata-kata ilmiah biasa digunakan oleh kaum pelajar dalam berkomunikasi maupun dalam tulisan-tulisan ilmiah seperti karya tulis ilmiah, laporan ilmiah, skripsi, tesis, desertasi. Selain itu digunakan pada acara-acara resmi
CONTOH KATA ILMIAH                            
*      Final                                      
*      Diskriminasi                            
*      Prediksi                                  
*      Kontradiksi                                                               
*      Anarki                                                                 
*      Bibliografi                                

2.      KATA POPULER
ü  Kata populer adalah kata yang biasa digunakan dalam komunikasi sehari-hari masyarakat umum.
CONTOH KATA POPULER
*      Kiasan
*      Akhir
*      perbedaan perlakuan
*      ramalan
*      Pertentangan
*      Ukuran
*      Kekacauan
*      Biografi singkat
*      Daftar pustaka
G.    KATA KONKRET DAN KATA ABSTRAK
1.      KATA KONKRET
ü  Kata yang acuannya semakin mudah diserap panca indera disebut kata konkret, seperti meja, rumah, mobil, air, cantik, hangat, wangi, suara
ü  Kata Konkret mempunyai referensi objek yang dapat diamati. KEBANYAKAN Karangan berupa deskripsi fakta menggunakan kata-kata konkret, seperti hama tanaman penggerek, penyakit radang paru-paru, virus HIV.
CONTOH KATA KONKRET
A.     Penyakit HIV harus segera dicari obatnya
B.     Perusahaan tersebut mengalami kenaikan sebanyak 50 persen
C.     50 persen kematian diindonesia diakibatkan penyakit jantung

3.      KATA ABSTRAK
ü  Kata Abstrak adalah sebuah kata acuan yang  tidak mudah diserap panca indera, seperti gagasan dan perdamaian. Kata abstrak digunakan untuk mengungkapkan gagasan rumit.
ü  Kata Abstrak mampu membedakan secara halus gagasan yang bersifat teknis dan khusus. Akan tetapi, jika kata abstrak terlalu diobral atau dihambur-hamburkan dalam suatu karangan, karangan itu dapat menjadi samar atau tidak jelas dalam meyampaikan gagasan si penulis.
ü  Kata Abstrak mempunyai referensi berupa konsep. karangan berupa klasifikasi atau generalisasi sebuah konsep banyak menggunakan kata abstrak seperti: pendidikan anak usia dini, bahasa pemprograman, high text markup language (HTML).
CONTOH KATA ABSTRAK
1.      Tolong Menolong
2.      Kejahatan
3.      Pendidikan
H.    JARGON
1.      JARGON
ü  Jargon merupakan kata-kata teknis yang digunakan secara terbatas dalam bidang ilmu, profesi,atau kelompok tertentu. Kata-kata tersebut sering merupakan kata sandi atau kode rahasia untuk kalangan tertentu (dokter, militer, perkumpulan rahasia, dst.
ü  Jargon berfungsi  untuk mempermudah penuturnya mengungkapkan keterangan yang panjang dan berbelit-belit atau dikenal dengan bahasa percakapan.
CONTOH JARGON
1.      Kep (Kapten)
2.      Prik (Suntik)
3.      Prof(Professor)
I.       SLANG
1.      SLANG
ü  Slang adalah bahasa informal(tidak resmi) yang disusun dari beberapa kata, ekspresi yang tidak digunakan dalam percakapan formal(resmi).
CONTOH SLANG
1.      Vehiculum omnibus (kendaraan untuk umum)
2.      Auto mobil, taxy cab (kereta yang disewakan)
3.      Bom-hidrogenium

J.      PERUBAHAN MAKNA
1.      PERUBAHAN MAKNA
ü  Perubahan Makna adalah sebuah alat komunikasi yang kita gunakan agar dapat mengerti satu sama lain dengan cepat.
CONTOH PERUBAHAN MAKNA
1.      Dia adalah mantan kekasihku
2.      R.A Kartini gugur sebagai bunga bangsa
3.      Dia disebut sebagai bunga desa
v  Berdasarkan perubahan maknanya, kata dibagi atas :
A.     Perluasan Makna (generalisasi)
Perluasan makna ialah perubahan makna dari yang lebih khusus atau sempit ke yang lebih umum atau luas. Cakupan makna baru tersebut lebih luas daripada makna lama. 
Contoh:
Makna Lama
bapak: orang tua laki-laki
saudara: anak yang sekandung
Makna Baru
Bapak : semua orang laki-laki yang lebih tua atau berkedudukan lebih tinggi
Saudara: semua orang yang sama umum/derajat.
B.     Penyempitan Makna (Spesialisasi)
Penyempitan makna ialah perubahan makna dari yang lebih umum/ luas ke yang lebih khusus/ sempit. Cakupan baru/ sekarang lebih sempit daripada makna lama (semula).
Contoh:
Makna Lama                                                     Makna Baru:
Sarjana : cendikiawan .                                    Lulusan perguruan tinggi
Pendeta : orang yang berilmu                          Guru Kristen
Madrasah : sekolah sekolah                             Agama Islam

C.     Peninggian Makna (ameliorasi)
Peninggian makna ialah perubahan makna yang mengakibatkan makna yang baru dirasakan lebih tingg/ hormat/ halus/ baik nilainya daripada makna lama.
Contoh:
Makna Lama:                                                             Makna Baru:
Bung : panggilan kepada orang laki-laki                   Panggilan kepada pemimpin
Putra : anak laki-laki                                                  Lebih tinggi daripada anak
D.    Penurunan Makna (Peyorasi)
Penurunan makna ialah perubahan makna yang mengakibatkan makna baru dirasakan lebih rendah/ kurang baik/ kurang menyenangkan nilainya daripada makna lama.
Contoh:
Makna Lama:                                                             Makna Baru:
Bini: perempuan yang sudah dinikahi                        Lebih rendah daripada istri
Bunting: mengandun                                                  Lebih rendah dari kata hamil

E.     Persamaan (asosiasi)
Asosiasi ialah perubahan makna yang terjadi akibat persamaan sifat antara makna lama dan makna baru.
Contoh: 
Makna Lama:                                                    Makna Baru:
Amplop : sampul surat                                      Uang sogok
Bunga : kembang                                              Gadis cantik
Mencatut: mencabut dengan                             Catut menarik keuntungan
F.     Pertukaran (sinestesia)
Sinestesia ialah perubahan makna akibat pertukaran tanggapan dua indera yang berbeda dari indera penglihatan ke indera pendengar, dari indera perasa ke indera pendengar, dan sebagainya.
Contoh:
1.      Suaranya terang sekali (pendengaran penglihatan)
2.      Rupanya manis (penglihat perasa)
3.      Namanya harum (pendengar pencium)

1.1  Perubahan Makna
Pengembangan perubahan makna dilakukan untuk memenuhi kebutuhan komunikasi dan pengembangannya bersesuaian dengan kualitas pemikiran pemakainya. Yang mengakibatkan perubahan yang mencakup: perluasan, penyempitan, pengaburan, pergeseran, pembatasan, pelemahan makna.
A.    Kebahasaan
Faktor kebahasaan meliputi:
Ø  Perubahan intonasi contohnya: Ia makan? Ia makan! Ia maaakaaaaaan.
Ø  Perubahan struktur frasa contohnya: Kaleng susu (kaleng bekas tempat susu), susu kaleng (susu yang dikemas dalam kaleng).
Ø  Perubahan bentuk kata contohnya: tua (tidak muda), ketua(pemimpin).
Ø  Kalimat dengan struktur yang berubah.
B.     Kesejarahan
Perubahan makna antara zaman dahulu dengan sekarang.
Contohnya: perempuan (dizaman penjajahan jepang digunakan untuk memanggil perempuan penghibur. Sehingga untuk memanggil perempuan dengan makna yang baik maka kata perempuan diganti dengan wanita), wanita (sekarang sejarah itu mulai dilupakan sehingga menganggap perempuan lebih mulia dibandingkan wanita).
C.     Kesosialan
Perubahan makna diakibatkan oleh masalah sosial.
Contohnya:gerombolan pada mulanya bermakna orang berkumpul atau kerumun. Sekarang berkonotasi dengan pemberontak, perampok sehingga tidak digunakan lagi.
D.    Kejiwaan
Perubahan makna yang diakibatkan oleh pertimbangan rasa takut, kehalusan ekspresi, dan kesopanan. Contohnya: dipecat diganti menjadidirumahkan.
E.     Bahasa Asing
Contohnya: kata tempat orang terhormat diganti dengan VIP, jalur khusus bus diganti dengan busway.
F.     Kata Baru
Hal ini terjadi karena kreatifitas pemakai bahasa berkembang terus-menerus sesuai kebutuhannya sehingga diciptakan istilah baru. Contohnya:chip, microsoft word, server, download, jaringan kerja menggantikannetwork dan sebagainya.









DAFTAR PUSTAKA
4.      http://mersiku.jw.lt/materi/bahasa_indonesia_3
( Selasa, 19-Maret-2013, 20:12 )
5.      http://senseleaf.blogspot.com/2012/03/diksi.html
( Selasa, 19-Maret-2013, 20:30 )
6.      http://ilfen.blogspot.com/2012/11/makalah-pilihan-kata-diksi.html
( Jumat, 22-Maret-2013, 20:00 )
7.      http://farichinfarich.blogspot.com/2011/05/sinonim-dan-antonim.html
( Jumat, 22-Maret-2013, 22:00 )
10.  http://dinamika.uny.ac.id/akademik/sharefile/files/ 28102008121137_PAPER_BAHASA_INDONESIA1_fix.doc
( Jumat, 22-Maret-2013, 22:35 )
11.  http://irpantips4u.blogspot.com/2011/10/makalah-diksi.html
( Sabtu, 23-Maret-2013, 10:28 )

No comments:

Klasifikasi Bunyi

  Klasifikasi Bunyi A.     Vokal dan Konsonan Pada umumnya bunyi bahasa dibedakan atas vokal dan konsonan. Bunyi vokal dihasilkan den...