Thursday, January 17, 2013

Tugas Sejarah Sastra Semester 1


SEJARAH SASTRA
     Pada hakikatnya sejarah sastra adalah cabang  ilmu yang memperlajari perkembangan sastra dari waktu kewaktu. Dan dengan mempelajari sejarah sastra kita dapat membedakan perbedaan sastra dari generasi kegenerasi, selaian itu juga mempelajari sejarah sastra juga berarti menghargai karya-karya sastra dari pengarang-pengarang lama yang sudah menciptakan sebuah bentuk karya sastra.

TUJUAN MEMPELAJARI SASTRA
     Yang telah saya ketahui selama belajar sejarah sastra adalah tujuan mempelajari sejarah sastra. Yang mana terdapat pendapat Moody (1971:91) yang ditegaskan kembali oleh Herman J waluyo (2003:170) tujuan pembelajaran sastra di bagi menjadi empat, diantaranya:
   1.      Informasi
     Yaitu bertujuan untuk memahami dasar tentang sebuah sastra mengenai apa itu sastra , unsur-unsur sastra , siapa pengarangnya, waktu diciptakannya, dimana diciptakannya dan sebagainya.
   2.      Konsep
     Yaitu tujuan yang berkaitan dengan pemahaman terhadap pengertian-pengertian pokok mengenai sesuatu hal. Dalam hal ini, seseorang dapat mengenal trimonologi dari setiap aspek.
   3.      Perspektif
     Yaitu bertujuan untuk memandang bagaimana sebuah karya sastra itu di ciptakan menurut perspektif seseorang.
    4.      Apresiasi
     Yaitu bertujuan yang berkaitan dengan pemahaman, penghayatan, penikmatan, dan penghargaan seseorang terhadap karya sastra.


CABANG ILMU SASTRA
     Dalam cabang studi sastra dibagi dalam tiga cabang, yaitu teori sastra , sejarah sastra dan kritik sastra.

Ä  Teori sastra adalah caba ilmu yang mempelajari tentang hakikat, unsur-unsur dan penilaian terhadap karya sastra.
Ä  Sejarah sastra adalah cabang ilmu yang mempelajari tentang perkembangan sastra dari awal hingga sekarang.
Ä  Kritik satsra adalah cabang ilmu sastra yang menilai tentang baik buruknya dan indah nya suatu karya sastra.

     Dalam konsep sastra ketiga aspek tersebut sangat erat kaitannya , khususnya dalam pembelajaran sastra. Dalam mempelajari sastra kita dituntut mempelajari teori sastra terlebih dahulu, yang mencakup hakikat, unsur sastra dan penilaina terhadap karya sastra agar kita dapat dituntut secara rasional.

JENIS-JENIS SASTRA
Jenis-jenis karya sastra antara lain:
   1.      Puisi
     Puisi adalah tulisan atau salah satu hasil karya sastra yang berisi pesan yang berasal dari perasaan seseorang memiliki arti yang luas yang ditulis dalam bentuk tulisan maupun lisan. Untuk mengetahui makna yang terkandung di dalam sebuah puisi, seseorang perlu mengartikan dan memahami betul secara detil kata-kata yang ditulis maupun diucapkan oleh pengarang puisi tersebut .


Puisi di bagi dua macam:
A.    Puisi lama
Ciri-ciri puisi lama:
Ä  Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya
Ä  Disampaikan dari mulut kemulut
Ä  Terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima

Yang termasuk dalam puisi lama adalah:
Ä  Mantra: ucapan-ucapan yang di anggap memiliki kekuatan gaib
Ä  Pantun: adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, tiap 4 baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 barisan awal sampiran, 2 barisan berikutnya sebagai isi.
Ä  Karmina : pantun yang berdirikan 2 bait yang bersajak a-b
Ä  Seloka: pantun berkait
Ä  Gurindam: puisi yang berdirikan tiap bait 2 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasehat
Ä  Syair: adalah puisi yang bersumber dari arab
Ä  Talibun: pantun genap yang tiap bait terdiri 6,8, ataupun 10 baris.

B.     Puisi baru
     Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama, baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima,.

Ciri-ciri puisi baru
 Diketahui  nama pengarangnya
 Lebih bebas , tidak terikat oleh rima , baris dan bait.

Menurut isinya, puisi baru dibedakan atas:
Ä  Balada adalah puisi berisi kisah/cerita
Ä  Himne adalah puisi pujaan untuk tuhan, tanah air, atau pahlawan
Ä  Ode adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa
Ä  Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup
Ä  Romance puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih
Ä  Elegy adalah puisi yang berisi ratap tangis
Ä  Satire adalah puisi berisi sindiran atau kritik


PERBEDAAN PUISI LAMA DAN PUISI BARU

             PUISI LAMA
                  PUISI BARU
-Anonym adalah terlahir dalam bentuk lisan  dan tidak terdapat nama pengarangnya
-Tercipta ada nama pengarangnya
-Terikat oleh aturan-atruran seperti rima maupun jumlah suku kata
-Bebas dan tidak terikat oleh aturan seperti jumlah baris suku kata maupun rima
-Pesan atau amanat yang disampaikan lebih mengarah ke budaya, agama, dan nasehat
-Yang disampaikan berisi polotik dan demokrasi
Terbatas dalam hal penggunaan bahasa
-Luas, menggunakan bahasa yang bebas.
  
   2.      Prosa
     Kata prosa berasal dari bahasa latin “prosa” yang artinya “terus terang”. Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Prosa biasanya dibagi empat jenis: prosa naratif, prosa deskriptif, prosa eksposisi, dan prosa argumentatif.

Prosa dibagi menjadi dua, yaitu roman dan novel.
F Roman adalah cerita yang mengisahkan tokoh sejak lahir sampai meninggal.
F Novel hanya mengisahkan sebagian kehidupan tokoh yang mengubah nasibya.

Ciri novel yang membedakannya dengan karya sastra lainnya:
 Novel adalah karya sastra yang berjenis narasi
 Novel adalah karya sastra berbentuk prosa

Jenis-jenis prosa:
Ä  Dongeng merupakan cerita yang banyak diwarnai peristiwa yang tidak masuk akal atau yang tidak mungkin terjadi. Contoh: sikancil dan buaya
Ä  Cerpen adalah karangan pendek yang berbentuk prosa
Ä  Novel adalah karya imajinatif yang mengisahkan sisi utuh atas problematika kehidupan seseorang atau beberapa orang tokoh
Ä  Esai merupakan karangan yang berisi ujaran popular dan pola penyajian yang bersifatb santai
Ä  Kritik merupakan tanggapan atas baik buruknya suatu karya sastra
Ä  Tambo merupakan cerita sejarah mengenai kejadian atau asal-usul keturunan raja

   3.      Drama
     Drama adalah suatu aksi atau perbuatan ( bahasa yunani). Sedangkan dramatik adalh jenis karangan yang dipertunjukan dalam suatu tingkah laku, mimic, dan perbuatan. Orang yang memerankan drama disebut actor atau lakon.
Macam-macam drama berdasarkan isi kandungan cerita:
Ä  Drama komedi adalah drama yang lucu dan menggelitik penuh keceriaan
Ä  Drama tragedi adalah drama yang ceritanya sedih penuh kemalangan
Ä  Drama tragedy komedi adalah drama yang ada sedihnya dan ada juga lucunya
Ä  Opera adalah drama yang mengandung music dan nyanyian
Ä  Lelucon adalah yang lakonnhya selalu bertingkah pola jenaka merangsang gelak tawa penonton
Ä  Operet adalah opera yang ceritanya lebih pendek
Ä  Pantonim adalah drama yang ditampilkan dalam bentuk gerakan tubuh atau bahasa  isyarat tanpa pembicaraan.
Ä  Tablau adalah drama yang mirip pantonim yang dibarengi oleg gerak gerik anggota tubuh dan mimic wajah pelakunya
Ä  Passie adalah drama yang mengandung unsure agamanya
Ä  Wayang adalah drama yang pemainnya adalah boneka wayang



PERIODISASI SASTRA
     Sastra Indonesia terbagi dalam dua besar yaitu sastra lisan dan tulisan, dan di bagi dalam beberapa angkatan:
1.      Angkatan Pujangga Lama
     Karya sastra Indonesia yang dihasilkan sebelum abad ke 20 yang di dominasi oleh syair, pantun, gurindam, dan hikayat

2.      Angkatan Pujangga Baru
     Angkatan ini muncul karena adanya reaksi sensor yang dilakukan angkatan balai pusaka terhadap karya sastrawan terutama terhadap karya sastra yang mengandung unsur rasa nasionalisme dan kesadaran kebangsaan.

3.      Angkatan Sastra Melayu Lama
     Karya sastra di Indonesia yang dihasilkan pada tahun 1870-1942, berkembang di masyarakat Sumatra

4.      Angkatan Balai Pusaka
     Angkatan balai pusaka merupakan karya sastra di Indonesia yang terbit sejak tahun 1920, yang diterbitkan oleh penerbit balai pusaka

5.      Angkatan 45
     Pada angkatan ini banyak mengandung unsur sosial-politik-budaya  dan angkatan yang lebih realistic. Pada angkatan ini banyak karya sastra yang mengandung unsure mengenai perjuangan  merebut kemerdekaan seperti halnya karya chairil anwar.

6.      Angkatan 1950-1960
     Ciri pada angkatan ini adalah karya sastra yang didominasi dengan cerita pendek dan kumpulan puisi. Pada masa angkatan ini muncul gerakan komunis dikalangan sastrawan yang berkembang dalam LEKRA yang berkonsep sastra realisme-sosialis.

7.      Angkatan 1966-1970
     Pada angkatan ini banyak munculnya beragam aliran dalam dunia sastra dengan munculnya karya sastra beraliran surealistik, arus kesadaran, arketip, dan absurd.

8.      Angkatan 1980-1990
      Karya sastra Indonesia pada waktu 1980 banyak munculnya aliran sastra yang di dominasi oleh karya tentang percintaan.

9.      Angkatan Reformasi
     Pada  angkatan ini banyak sekali sastra seperti puisi, novel, cerpen yang mengandung unsur politik khususnya reformasi

10.  Angakatan 2000 an
     Munculnya angkatan ini karena angkatan reformasi tidak berhasil di kukuhkan




LEKRA DAN MANIFES KEBUDAYAAN

   1.      LEKRA
     Lembaga Kebudayaan Rakyat ( LEKRA), berdiri pada tanggal 17 agustus 1950 di Jakarta. Lekra didirikan atas inisiatif D.N A.idit , Nyoto, M.S Ashar , dan A.S. Dharta setelah kegagalan gerakan musso dan peristiwa madiun. Pembentukan lekra bertujuan untuk menghimpun tenaga dan kegiatan para penulis, seniman dan pelaku kebudayaan lainnya , serta berkeyakinan bahwa kebudayaan dan seni tidak dapat dipisahkan dari rakyat dan untuk mengahadapi terbelahnya garis politik kebudayaan Indonesia yang satu becorak kemerdekaan, kemanusiaan, dan kerakyatan atau nilai-nilai Indonesia.

   2.      MANIFES KEBUDAYAAN
     Lahirnya manifest kebudayaan mempunyai latar belakang kebudayaan, yaitu latar belakang politik, dan kebudayaan. Lahirnya manifest kebudayaan dikarenakan tidak berfungsinya lagi konsepsi-konsepsi kebudayaan yang ada di Indonesia yang pertama masih adanya sikap liberalisme yang mengabdikan diri lebih ke politik sehingga muncul sektarisme dalam kebudayaan nasional dan yang kedua adalah penolakan institusi sebagai alat perjuangan kemanusiaan. Kemudian pengarang dan seniman menyusun manifest kebudayaan sebagai landasan idil suatu organisasi dan alat perjuangan yang revolusioner.

CYBER SASTRA
     Awalnya perkembangan sastra cyber memunculkan polemik, baik di kalangan penikmat sastra, pekerja sastra dan pemerhati sastra, namun sebagian mengatakan bahwa kehadiran sastra cyber itu sendiri merupakan sesuatu yang keluar dari normatif  tentang sastra itu sendiri yang selama ini telah diakui dan dianut. Dipihak lain mengatakan bahsa sastra cyber hadir menjadi hal baru akibat perkembangan zaman, khususnya perkembangan teknologi.
     Cyber sastra ini muncul akibat dari kemajuan teknologi. Teknologi yang semakin maju tentu saja memudahkan orang dari segi apapun. Termasuk juga sastra. Dengan adanya cyber sastra sangat memudahkan bagi sastrawan untuk mempublikasikan karyanya. Yang mana dulu saat seorang ingin mempublikasikan karyanya harus dari buku majalah atau Koran sekarang semua itu bisa dilakukan dengan media internet.
     Kemudahan yang sangat membantu seseorang atau pemula yang ingin menciptakan sebuah karya sastra dan akan beranggapan bahwa sastra itu mudah, padahal hal itu tidak semudah dibayangkan dan untuk membuat sebuah karya sastra haruslah memenuhi kaidah yang harus dipenuhi bagi setiap karya sastra maupun sastrawannya.

  
SASTRA RAKYAT
     Sastra rakyat lahir dari proses kegelisahan sastrawan atas kondisi masyarakat dan terjadinya ketegangan atas kebudayaan. Sering kali sastra juga ditempatkan sebagai potret sosial dimana halnya bukan hanya mengkaji mengenai semangatnya perkembangan zaman melainkan untuk mengungkapkan kondisi budaya masyarakat itu sendiri.
Pada masa ini sastra bisa dikatakan modern jika bentuk gaya bahasa yang dipakai menggunakan bahasa asing yang dijadikan sebagai patokan.
Sastra rakyat dibagi menjadi 2 , yaitu :
   1.      Sastra Lisan
     Pada masa melayu kuno sastra lisan merupakan corak kekhasan tersendiri bagi setiap suku. Sastra lisan bukan hanya sebagai corak kekahasan suatu budaya melainkan dijadikan sebagai estetik/identitas kulturak suatu suku/tradisi yang bersangkutan. Oleh karena , sebagai salah satu budaya sastra lisan dianggap sebagai pintu untuk memahami salah satu atau mungkin keseluruhan unsur kebudayaan yang bersangkutan.

   2.      Sastra Tulisan
    Sastra tulisan (written literature) adalah sastra yang menggunakan media tulisan atau literal. Pada abad ke-20 yaitu pada periode pujangga lama , sastra tulisan dianggap sebagai ciri sastra modern karena bahasa tulisan sebagai refleksi peradaban masyarakat yang lebih maju.
     Hal ini mulai berkembang ketika muncul anggapan bahwa sastra tulisan mempunyai nilai yang lebih tinggi dibandingkan sastra lisan dalam konteks pembangunan kepribadian bangsa yang lebih maju. Ditambah lagi oleh arus modernisasi yang masuk dan membawa corak kebudayaan baru, maka posisi sastra lisan dalam masyarakat mulain pudar bahkan hampir dilupakan.



PUISI
BUNGA EMAS

Bunga emas ...
Berkilau engkau memancarkan sinar tak terhingga
Meredupkan kami
Seakan kami tak memiliki sinar

Bunga emas ...
Semakin hari
Semakin bergantinya waktu
Berganti pula tahun
Sinarmu semakin sulit dibendung

Bagaimana dengan kami
Sibunga layu ... yang semakin layu
Yang berharap menjadi pelita
Ternyata menjadi benalu

Mungkin ia ...
Bunga emas menjadi penerang
Mungkin takdir ...
Bunga layu hanya meminta sinar bunga emas
Namun inilah kami ...
Yang telah layu karena keadaan

Bunga emas ...
Bukankah kau terpilih menjadi pelita 
Tolong ... terangilah kami
Bantu kami ... dengan sinarmu





PANTUN

Mengejar layangan kerumah jaya
Sebelum diambil si abang dimu
Memanglah susah jadi orang kaya
Kalau tidak memiliki ilmu

Kulihat bintang digelapnya malam
Tersenyum gembira bersama bidadari
Kalau ingin hidup tentram
Berdoa dan berzikir setiap hari

Kayu diambil dibuat bangku
Bangku dibuat oleh sanusi
Jayalah selalu bangsaku
Bersih dan bebas dari korupsi






TALIBUN

Bunga melati tumbuh indah ditaman
Indahannya dilihat ketika merekah
Tumbuh pula ditanah basah
Kalau ingin jadi orang budiman
Banyak-banyaklah bersedekah
Agar hidup menjadi berkah

No comments:

Klasifikasi Bunyi

  Klasifikasi Bunyi A.     Vokal dan Konsonan Pada umumnya bunyi bahasa dibedakan atas vokal dan konsonan. Bunyi vokal dihasilkan den...