SEJARAH DAN ALIRAN
LINGUISTIK
Dalam sejarah perkembangannya, linguistik
di penuhi dengan berbagai aliran, paham, pendekatan, dan teknik penyelidikan
yang dari luar tampaknya sangat ruwet, saling berlawanan dan membingungkan ,
terutama bagi para pemuda. Berikutnya akan dibicarakan sejarah, perkembangan ,
paham dan beberapa aliran linguistik zaman purba sampai zaman mutakhir secara
singkat dan bersifat umum.
1. LINGUISTIK TRADISIONAL
Istilah tradisional dalam
linguistic sering di pertentangkan dengan istilah structural, sehingga
dalam pendidikan formal ada istilah tata bahasa tradisional dan structural,
keduanya merupakan dua hal dan structural, keduanya merupakan dua hal yang ,
sebagai akibat dari pendekatan keduanya yang tidak sama terhadap hakikat
bahasa.
1.1.
LINGUISTIK ZAMAN YUNANI
Masalah pokok kebahasan yang menjadi
pertentangan pada linguistic pada waktu itu adalah.
A. Pertantangan
antara fisis dan nomos
i.
Bersifat fisis dengan maksud bahasanya mempunyai hubungi dengan asal-usul
sumber dalam prinsip- prinsip pribadi dan tidak dapat di ganti.
ii.
Bersifat nomos dengan maksud makna-makna kata itu di peroleh dari kasih
tradisi yang mempunyai kemungkinan bisa berubah.
B. Pertentangan
antara analogi dan anomaly
i.
Analogi, bahwa bahasa itu bersifat teratur karena dengan keterangan itu orang
dapat menyusun tata bahasa
ii.
Anomali, berpendapat bahwa bahasa itu tidak teratur, kalau bahasa itu
teratur kenapa bahasa inggris child menjadi children bukannya childs
1.1.1.
KAUM
SAPHIS
Muncul pada abad ke-5 SM mereka dikenal dalam studi bahasa, karena:
A. Melakukan kerja
secara empiris
B. Melakukan kerja
secara pasti
C. Mementingkan
bidang reterika dalam studi bahasa
D. Membedakan tipe-tipe
kalimat berdasar isi dan makna
1.1.2.
PLATO
( 429- 347 S.M )
Plato dapat terkenal dalam studi bahasa, karena:
A. Memperdebatkan
analogi dan anomaly
B. Menyadarkan batasan bahasa
C. Orang yang pertama
kali membedakan kata anoma rhema
1.1.3.
ARISTOTELES
( 384 – 322 S.M )
Aristoteles dapat terkenal dalam studi bahasa, karena:
A. Dia
menambahkan satu kelas kata ataspembagian yang dibuat gurunya
B.
Dia membedakan jenis kelamin kata (gender) menjadi
tiga, yaitu maskulin, feminim dan neutrum
1.1.4. KAUM STOIK
Berkembang pada abad ke-4 S.M dalam studi bahasa terkenal, karena:
A. Membedakan
studi bahasa secara logika dan tata bahasa
B.
Menciptakan istilah khusus untuk studi
bahasa
C.
Membedakan komponen studi bahasa
D. Membedakan
legein yaitu bunyi bagian fanologi tapi tak bermakna
dan propheretal
E.
Membagi jenis kata menjadi empat
F.
Membedakan adanya kata kerja
komplet dan tak komplet Kaum stoik lebih jauh dari pada yang telah
dihasilkan oleh Aristoteles
1.1.5. KAUM ALEXANDRIAN
Kaum ini menganut paham analogi dalam studi bahasa oleh karena itu
mereka mewarisi sebuah buku tata bahasa yang disebut Tata Bahasa Dianysius
Thrax sebagai hasil mereka dalam menyelidik kereguleran bahasa yunani
1.2.
ZAMAN
ROMAWI
Studi bahasa pada zaman romawi dapat dianggap kelanjutan dari zaman
yunani, sejalan dengan jatuhnya yunani, dan munculnya Kerajaan Romawi
1.2.1.
VARRO DAN “ DE LINGUA
LATINA “
Buku ini di bagi dalam bidang-bidang etimologi, morfologi dan
sintaksis
A. Etimologi
yaitu cabang linguistic yang menyelidik asal usul kata beserta artinya
B. Morfologi
yaitu cabang linguistic yang mempelajari kata dan pembentukannya
C. Sintaksis,
bidang ini membicarakan hal yang di sebut oratio, yaitu tata susun kata yang
berselaras dan menunjukkan kalimat itu selesai
Mengenai deklinasi yaitu perubahan bentuk kata berkenan dengan kategori,
kasus, jumlah dan jenis cara
membedakan adanya dua macam deklinasi, yaitu naturalis dan valuntaris.
Naturalis yaitu perubahan bentuk kata yang bersifat alamiah, bersifat regular.
Valuntaris yaitu perubahannya secara morfologis, bersifat selektif dan mana
suka.
1.2.2.
INSTITUSIONES
GRAMMATICAE
ATAU
TATA BAHASA PRISCIA
Buku priscia ini terdiri dari 18
jilid (16 jilid morfologi dan 2 jilid mengenai sintaksis ) dianggap
sangat penting karena :
A.
Merupakan buku tata bahasa latin yang paling lengkap
yang di tuturkanoleh pembicara aslinya
B.
Teori tata bahasanya merupakan tonggak-tonggak utama
pembicaraan bahasa secara tradisional
Beberapa segi yang patut di bicarakan mengenai buku ini yaitu:
A. Fanalogi,
hal yang di bicarakan pertama masalah huruf yang disebut litterae yaitu bagian
terkecil dari bunyi yang dapat dituliskan
B. Morfologi,
yang di bicarakan dalam hal ini antara lain mengenai dictia atau kata, dictia adalah
bagian yang minimum dari sebuah ujaran dan diartikan terpisah dalam makna sebagai satu keseluruhan
C. Sintaksis,
bidang ini membicarakan hal yang di sebut oratio, yaitu tata susun kata yang
berselaras dan menunjukkan kalimat itu selesai
Akhirnya buku Institutiones
Grammaticae ini telah manjadi dasar tatabahasa latin dan filsafat zaman
pertengahan
1.3. ZAMAN PERTENGAHAN
Zaman pertengahan ini yang patut
dibicarakan dalam studi bahasa, antara laun adalah peranan kaum
Modistae, tata bahasa Spekulativa dan Petrus Hispanus
A. Kaum
ModistaeMembicarakan pertentangan fisis dan nomos dan antara analogi dan anomoli
B.
Tata Bahasa Spekulativa Merupakan hasil integrasi deskripsi
gramatikal bahasa latin ke dalam
filsafat skalastik
C.
Petrus Hispanus
Peranannya dalam bidang linguistik:
i.
Dia telah memasukkan psikologi dalam analisis bahasa
ii.
Dia telah membedakan nomen atas dua macam,
yaitu nomen substantivum dan adjectivum
iii.
Dia juga membedakan partes orations atas
categorematik dan syntategorematik
1.4.ZAMAN RENAISANS
Zaman ini dianggap sebagai zaman
pembukaan abad pemikiran abad modern.
Bahasa Ibrani dan Arab banyak di pelajari orang pada akhir
abadpertengahan dan sesungguhnya bahasa Ibrani dan bahasa Arab memang dua
bahasa yang serumpun dan perkembangannya studi bahasa Ibrani sejalandengan
perkembangan linguistic bahasa Arab yang memang sudah lebih dahulu memperoleh
kemajuan, karena kedudukannya sebagai bahasa kitab suci agama islam, yaitu
Qur’an, sedangkan bahasa kitab suciitu, menurut pendapat ulama islam, tidak
boleh diterjemahkan ke dalam bahasa lain.
Bahasa Eropa sebetulnya sudah menarik perhatian sejak sebelum zaman
Renaisans yang mendapat perhatian secara khusus dan serius adalah studimengenai
bahasa roman atau neolatin. Bahasa roman bukanlah bahasa latin yang telah
rusak, melainkan bahasa yang atanomi dan mempunyai jasa sendiri.
1.5.
Menjelang
Lahirnya Linguistik Modern
Sejak awal buku ini sudahmenyebut-nyebut bahwa
Ferdinand de sanssure dianggap sebagai bapak linguistic modem masa
lahirnya linguistic modern dengan berakhirnya jaman renai fans.
Bila disimpulkan mengenal linguistic tradisional bahwa.:
A. Bahasa tradisional
ini tidak dikenal adanya perbedaan antara bahasa ujuran dan tulisan.
B. Bahasa yang
disusun tata bahasanya dideskripsikan dengan mengambil patokan dari bahasa
lain.
C. Kaidah bahasanya dibuat
secara preskriptif,yakni salah/benar.
D. Persoalannya kebasaan
sering di deskripsikan dengan logika.
E. Pertemuan terdahulu
cenderung untuk slalu dipertahankan.
2. LINGUISTIK STRUKTURALIS
Linguistik strukturalis berusa mendeskripsikan suatu bahasa
berdasarkancirri yang dimiliki bahasa itu. Pandangan ini adalah sebagai akibat
konsep atau pandangan baru terhadap bahasa dan studi bahasa yang di kemukakan
oleh bapak linguistik modern.
2.1.
Ferdinand de saussure.
Ferdinand de saussure (1857-1913) dianggap sebagai bapak linguistic
modern berdasarkan pandangan yang dimuat
bukunya caurse delinguistic generak.
Pandangan yang dimuat dalam buku tersebut mengenai konsep:
A. Telalah
sinkronik dan diakronik
B. Perbedaan langue dan parak
C. Perbedaan
signifiant dan signifie
D. Hubungan sintagmatikg dan para digmatik
Telah sinkronik dan dia kronik, telah sinkronik adalah mempelajari suatu
bahasa pada sewaku kurun waktu tertentu saja. Sedangkan telah diakronik adalah
telah bahasa sepanjang masa, atau sepanjang jaman.
La langue dan la parale, la langue adalah keseluruhan sistem tanda
yangberfungsi sebagai alat komunikasi verbal, sifatmya abstrak. Sedangkan
laparole adalah pemakaian langue oleh masing-masing anggota masyarakat sifatnya
konkret.
Significant dan signifie, signifiat adalah citra bunyi yang timbul dalam
pikiran kita, sedangkan signifie adalah kesan Magna yang ada dalam pikiran
kita. Hubungan sitamatig paradigmatic, hubungan sigtamatik
yaitu hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatu tuntunan,
secara berurutan bersifat linier, misal:
ü k-i-t-a
ü k-i-a-t
ü k-a-i-t
Hubungan paradigmatic adalah hubungan antara unsur-unsur yang trdapat
dalam suatu tuntunan dengan unsur-unsur dsejenis yang tidak terdapat dalam
tuntunanyang bersangkutan missal :
ü R a t a
ü K a t a
Secara lengkap hubungan keduanya dapat di gambarkan sebagai
berikut :
AL ; -MEMBAWA – BUKU
D ; - MEMBELI - BAJU
2.2.
Aliran Praha
Dalam bidang fonologi aliran praha adalah yang pertama membedakandengan
tegas akan fametikdan fonologi. Fanetik mempelajari bunyi
itu sendiri,fonologi mempelajari bunyi fungsi tersebut dalam suatu system.
Perbedaan bunyi yang tidak menimbulkan perbedaan makna adalah distngtif,
jadi bersifat fenomis.
Fonem dapat dikelompokan keadan kelas sesuai dengan ciri pembeda dan
hubungan aposisi yang ada. Dalam bahasa Indonesia misalnya, kontas antara p dan b, dan diatara t dan d. missal:
Pak
>< baku-antara p dan b
Tepas ><
tebas-antara p dan b
Tari >< dari-antara t dan b
Adad >< abat – antara t dan d
Dalam bidang fanologi aliran Praha ini juga memperkenalkan
danmengembangkan suatu istilah yang disebut marfologi, bidang yang menelitistruktur
fanologi marfem. Missal, kita lihat fonem /p/ dan /b/ tidak berkontras, tetapi
kata / jawa/ yang mungkin dihafalkan /jawab/ atau /jawab/ diimbuhi sufiks – an,
maka hasilnya /jawaban/ dan bukannya /jawapan/ .
2.3.
ALIRAN GLOSEMATIK
Analisis bahasa dimulai dari wacana, kemudian ujaran itu dianalisis atas
konstituen yang mempunyai hubungan paradigmatic dalam rangka formal (hubungan
gramatikal intern), substansi, ungkapan, dan isi. Prosedur yang bersifat analisis
dan semi aljabar ini menghasilkan satuan dasar yang disebut glosem.
Menurut hjelmslev menganggap bahsa itu mengandung 2 segi, yaitu segi
ekspresi dan segi isi. Masing-masing segi mengandung forma dan substansi,
makahjelmslev menganggap bahasa sebagai system hubungan dan mengakui hubungan
sintagmatik dan paradigmatik.
2.4.
ALIRAN FIRTHIAN
Fonologi prosadi adalah suatu cara untuk menentukan arti pada
tataranfanetis.
Ada 3 macam pokok prosadi, yakni
A. Prosadi yang menyangkut gabunganfonem struktur
kata, suku kata, gabungan konsanan dan vocal.
B.
Prosadi yang terentuk oleh sendi dan jeda.
C. Prosadi yang realisi fenotisnya melampui
satuan yang leih besar dari pada fonem suprasigmental
2.5.
LINGUISTIK SISTEMIK
Pokok-pokok yang terdapat dalam linguistik sistemik :
A. SL
(systemic linguistic) memberikan perhatian penuh dalam segi kemasyarakatan
bahasa.
B.
SL memandang bahasa sebagai pelaksana.
C.
SL lebih mengutamakan pemberian ciri-ciri bahasa
tertentu beserta variasinya.
D.
SL mengenal adanya gradasi atau kontinum.
E. SL
menggambarkan 3 tataran utama bahasa.
Yang dimaksud substansi adalah bunyi yang kita ucapkan waktu
kitraberbicara dan lambang yang kita gunakan waktu kita menulis.
2.6.
LEONARD BLOOMFIELD
DAN
STRUKTURALIS AMERIKA
Beberapa faktor yang menyebabkan aliran ini berkembang
antara lain :
A. Menghadapi
masalah yang sama, yaitu banyak sekali bahasa Indianyang belum diserikan.
B. Bloomfield
ang menolak mentalistik, yaitu filsafat behaviorisme.
C. Adanya
hubungan yang baik, karena adanya the linguistic society of America yang menerbitkan
majalah language.
Aliran strukturalis bloomfield juga disebut aliran taksonomi, karena
aliran ini menganalisis dan mengklasifikasikan uinsur-unsur bahasa berdasarkan
hubungan herarkinya.
2.7.
ALIRAN TAGMATIK
Menurut aliran ini satuan dasar dari sintaksis adalah tagmen, yaitu
korelasi antara fungsi gramatikal dengan sekelompok bentuk-bentuk kata yang
dapat saling dipertukarkan untuk mengisi slad tersebut.
Menurut pike satuan dasar sintaksis tidak dinyatakandengan fungsi-fungsi
saja, seperti subjek + predikat + objek, melainkan harus diungkapkan
bersamaandalam retetan rumus seperti :
S : FN + P : FV + O : FN. Rumus tersebut dibaca : Fungsi subjek diisi oleh
frasenomilal diikuti oleh fungsi predikat yang diisi frase verbal dan ungsi
objek yangdiisi frase nominal.
3. LINGUISTIK TRANSFORMASIONAL
DAN
ALIRAN SESUDAHNYA
Dunia ilmu termasuk linguistic, bukan merupakan kegiatan yang statis,
melainkan merupakan yang dinamis, berkembang terus, sesuai dengan filsafat ilmu
itu sendiri yang selalu ingin mencari kebenaran yang hakiki.
3.1.
Tata
Bahasa Transformasi
Setiap tata bahasa dari suatu bahasa,
menurut chonsky adalah merupakan teori dari bahasa itu sendiri, dan tata bahasa
itu harus memenuhi 2 syarat yaitu :
A. Kalimat
yang dihasilkan harus dapat diterima oleh pemakai bahasa tersebut.
B. Tata bahasanya harus dibentuk sedemikian rupa, berdasarkan bahasa tertentu
saja dan sejajar dengan teori linguistic.
Komponen semantic memberikan interpretasi semantic pada deretan
unsur yang dihasilkan oleh sub komponen dasar. Umpamanya, kata ayah dan ibu
dibandingkan dengan kata pensil dan kursi, maka kita lhat kata ayah dan ibu
mempunyai ciri semantic /makhluk/ sedangkan pensil dan kursi tidak memiliki
ciri itu.
3.2.
Semantik
genaratik
Menurut simentikgeneratif, sudah
seharusnya semantic dan sinteksus diselidiki bersama sekaligus karena
keduanya adalah satu. Struktur sematik itu serupa dengan logika,
berupa ikatan tidak berkala antara predikat dengan seperangkat anggumen dalam
suatu prosisi.
Menurut teori semantic generatif, anggumen adalah segala sesuatu yang dibicarakan : sedangkan predikat itu semua yang menunjukan hubungan,
perbuatan, sifat, keanggotaan, dalam mengabstrasikan predikatnya teori ini
berusaha untuk mengurangi karya lebih jauh sampai diperoleh perdikat yang tidak
dapat diuraikan lagi, yang disebut predikat inti (atomit prediate).
3.3.
Tata
Bahasa Kusus
Yang dimaksud dengan kasus dalam teori ini
adalah hubungan antara verbadengan nomina. Verba disini sama dengan predikat,
sedangkan nomina sama dengan argument dalam teori semantic generatif, hanya
argument dalam kasus ini diberi label kasus.
Makna sebuah kalimat dalam teori ini dirumuskan dalam bentuk : *
(…x,y,z) tanda….dipakai untuk memenuhi posif ; verba dalam struktur sementis
sedangkan x,y dan z adalah argument yang berkaitan dengan verba/predikat itu
yang diberi
label kasus. Misalnya : open , * (….A,I,0 )
A = Agent , Pelaku
I =
Instrumen , alat
O = Object * , tujuan.
Dari uraian diatas dapat kita lihat adanya persamaan antara simentik
generatif dan teori khusus.
3.4. Tata Bahasa Reasional
Sama halnya dengan tata bahasa tranformasi
tata bahasa reasional juga berusaha mencari kaidah kesemestaan bahasa.
Menurut tata bahasa rasional, setiap
struktur melibatkan tiga macam wujud, yaitu ;
A. seperangkat
simpai (modes) yang menampilkan elemen di dalam suatustrukturb)
B. seperangkat
tandarelasional (relasional sign)
C. seperangkat
tordinates yang dipakai untuk menunjukan pada tataran manakah elemen itu
mengandung relasi gremetikal.
Missal : Saya diberikan bila itu boleh oleh ayah Jika di analisis
kalimat tersebut merupakan hasil dari dua macam tranformasi yaitu tranformasi aktif
dan pasif, dan terlibat tiga bentuk kontruksi yaitu (a) kontruksi kalimat inti
, (b) kontruksi kalimat hasil tranformasi datif, dan (c) kalimat hasil tranformasi
pasif dari kontruksi aktif.
4. TENTANG LIUNGUISTIK DI INDONESIA
Hingga saat ini linguistic di
Indonesia belum ada catatan yang lengkap, meskipun linguistic di
Indonsia sudah berlangsung lama dan cukup semarak.
4.1.
Sesuai
Dengan Masanya
Penelitian bahasa darah itu baru
sampai padatahap diskripsi sederhana mengenai sestem fanalogi , marfologi, sintaksis, serta
pencatatan butir-butir leksikal beserta terjemahan maknanya dalambahasa
Belanda dalam bentuk kamus.
Tampaknya data pendeskripsian terhadap bahasa-bahasa daerah diIndonesia
seperti yang di lakukan para peneliti terdahulu masih berlanjuT terus pada
tahun 70 dan 80, informasi yang lengkap dan luas mengenai bahasa
daerah yang penuturannya banyak , adalah sangat penting dalam
menjalankan administrasi dan roda pemerintahan kolarial.
4.2. Perkembangan Waktu
Perkembangan waktu
jualah yang kemudian menyebabkan konsep linguistic
modern dapat diterima, dan konsep-konsep linguistic tradisional mulai agat
tersisih, selain buku keraf itu sejumlah buku Ramlan , juga menyajikan analisis
bahasa secara stuktural , menyebabkan kedudukan linguistic semakin kuat,
meski konsep linguistic tradisional masih banyak yang mempertahankanya.
4.3. Sejalan Dengan Perkembangan
Sejalan dengan perkembangan dan makin semaraknya studi linguistik yang
tentu saja dibarengi dengan bermunculan linguistic – linguistic di Indonesia,
baik yang tamata luar negeri maupun dalam negeri, maka semakin di rasakan
perlunya seatu wadah untuk berdiskusi, berbentuk pengalaman, dan
mempublikasikan hasil penelitian yang telah di lakukan
4.4. Penyelidikan Terhadap Bahasa
Daerag Indonesia
Penyelidikan
terhadap bahasa daerah Indonesia, banyak pula di lakukan orang luar negeri
.Universitas laiden Belanda telah mempunyai sejarah panjang dalam penelitian
bahasa Nusantara.
No comments:
Post a Comment