LINGKUNGAN, PENCEMARAN LINGKUNGAN DAN SOLUSI
PERMASALAHAN
LINGKUNGAN, PENCEMARAN LINGKUNGAN DAN SOLUSI PERMASALAHANNYA
Lingkungan biasanya diartikan sebagai
sesuatu yang ada di sekeliling kehidupan atau organism. Lingkungan adalah
kumpulan dari segala sesuatu yang membentuk kondisi dan akan mempengaruhi
secara langsung maupun tidak langsung baik kepada kehidupan dalam bentuk
individual maupun kuminitas pada tempat tertentu.
Masalah pencemaran merupakan suatu masalah
yang sangat populer, banyak dibahas oleh kalangan masyarakat di seluruh
permukaan bumi kita ini. Masalah pencemaran merupakan suatu masalah yang sangat
perlu mendapat penanganan secara serius oleh semua pihak untuk dapat
menanggulangi akibat buruk yang terjadi karena pencemaran, bahkan sedapat
mungkin untuk dapat mencegah jangan sampai terjadi pencemaran lingkungan.
Pencemaran lingkungan terjadi bila daur
materi dalam lingkungan hidup mengalami perubahan, sehingga keseimbangan dalam
hal struktur maupun fungsinya terganggu. Ketidak seimbangan struktur dan fungsi
daur materi terjadi karena proses alam atau juga karena perbuatan manusia.
Dalam abad modern ini banyak kegiatan atau perbuatan manusia untuk memenuhi
kebutuhan biologis dan kebutuhan teknologi sehingga banyak menimbulkan
pencemaran lingkungan. Manusia adalah merupakan satusatunya komponen
Lingkungan Hidup biotik yang mempunyai kemampuan untuk dengan sengaja
merubah keadaan lingkungan hidup. Dalam usaha merubah lingkungan hidupnya ini
dengan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya dapat menimbulkan
masalah yang disebut pencemaran. Manusia juga dapat merubah keadaan lingkungan
yang tercemar akibat berbuatannya ini menjadi keadaan lingkungan yang lebih
baik, menjadi keadaan seimbang, dapat mengurangi terjadinya pencemaran
lingkungan, bahkan diharapkan untuk dapat mecegah terjadinya pencemaran.
Ditinjau dari segi ilmu kimia yang disebut
pencemaran lingkungan adalah peristiwa penyebaran bahan kimia dengan kadar
tertentu yang dapat merubah keadaan keseimbangan pada daur materi, baik keadaan
struktur maupun fungsinya sehingga mengganggu kesejahteraan manusia. Pencemaran
lingkungan ini perlu mendapat penanganan secara serius oleh semua pihak, karena
pencemaran lingkungan dapat menimbulkan gangguan terhadap kesejahteraan
kesehatan bahkan dapat berakibat terhadap jiwa manusia.
Berdasarkan medium fisik lingkungan tempat
tersebarnya bahan kimia ini, maka pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh
bahan kimia dapat dibagi menjadi tiga jenis pencemaran, yaitu:
- Pencemaran
tanah
- Pencemaran
udara
- Pencemaran
air
Perubahan keadaan bahan kimia yang
tersebar dalam ketiga medium fisik lingkungan ini, baik secara langsung maupun
tidak dapat akan berpengaruh terhadap kesejahteraan hidup manusia dan mahluk
hidup lainnya. Pengaruh ini dapat terjadi dalam penggunaan: Medium air,
untuk keperluan minum, memasak, sebagai pembersih, untuk keperluan industri dan
pertanian. Medium tanah, untuk pertanian, tempat rekreasi,
tempat olah raga, tempat tinggal dan sebagainya. Medium udara,
semua makhluk hidup memerlukan udara untuk bernafas, tanpa udara di bumi
ini tidak akan ada kehidupan.
Bahan kimia ada yang diperlukan untuk
kehidupan harus dalam jumlah besar, sehingga kalau kekurangan akan menimbulkan
masalah. Ada juga bahan kimia yang pada jumlah kecil diperlukan dalam kehidupan
dan bila jumlah berlebihan akan menimbulkan pencemaran. Bahan kimia yang dapat
menimbulkan pencemaran lingkungan itulah yang disebut bahan pencemar atau zat-zat
pemcemar.
Seperti diuraikan di atas bahwa pencemaran
lingkungan bukan merupakan masalah baru, melainkan sejak ada kehidupan di dunia
ini, masalah pencemaran lingkungan sudah ada. Proses penguraian senyawa organik
(tumbuh-tumbuhan dan hewan yang telah mati) oleh bakteri mengurai dapat
menghasilkan gas-gas beracun dan mengganggu kesejahteraan makhluk hidup.
Debu-debu atau partikel-partikel zat yang berterbangan di udara juga dapat
menimbulkan pencemaran, iritasi mata, sakit kerongkongan, sakit kulit, dan
sebagainya. Di dalam lingkungan hidup kita ini banyak bahan-bahan kimia yang
sangat diperlukan kehadirannya sampai kadar tertentu. Sebagian bahan
kimia diperlukan dalam jumlah yang besar, sebagian lagi hanya diperlukan sedikit
saja, tetapi bila digunakan lebih banyak akan mengganggu kesehatan bahkan jiwa
makhluk hidup.
Matahari merupakan sumber energi yang
sangat diperlukan untuk kehidupan, sangat diperlukan untuk pertumbuhan tanaman
dan berguna bagi manusia. Tetapi energi matahari dengan intensitas cukup tinggi
dapat menganggu kesehatan, mata menjadi sakit, makhluk hidup bisa mati
tersengat energi matahari dengan intensitas yang tinggi. Api sangat bermanfaat
bagi kehidupan, untuk memasak, untuk penerangan, penghangat ruangan dan masih
banyak lagi, tetapi bila kehadiran api ini tidak terkontrol dapat merusak dan
membahayakan kehidupan.
Lapisan ozon di luar
stratofer dapat melindungi makhluk hidup dari bahaya radiasi sinar ultra violet
matahari, tetapi bila ozon ada dalam atmosfer dapat mematikan tumbuh-tumbuhan
dan hewan.
Uraian sebelumnya telah Anda ketahui bahwa
bahan kimia yang tersebar dalam lingkungan fisik ini ada yang bermanfaat dan
sangat diperlukan kehadirannya dalam jumlah sebanyak mungkin, ada yang berguna
dalam kadar tertentu ada pula yang betul-betul bersifat sebagai racun dan
berbahaya bagi kehidupan manusia, hewan maupun tumbuh-tumbuhan.
Bahan-bahan kimia yang kehadirannya dalam
lingkungan hidup dapat menyebabkan terganggunya kesejahteraan hidup manusia,
hewan maupun tumbuh-tumbuhan disebut bahan
pencemar. Sebagai sumber utama terjadinya pencemar adalah:
- Proses-proses
alam, antara lain pembusukan secara biologis, aktivitas gunung berapi,
terbakarnya semak-semak, dan halilintar.
- Pembuatan/aktivitas
manusia, seperti:
·
Hasil
pembakaran bahan bakar yang terjadi pada industri dan kendaraan bermotor.
·
Pengolahan
dan penyulingan bijih tambang mineral dan batubara.
·
Proses-proses
dalam pabrik.
·
Sisa-sisa
buangan dari aktivitas-aktivitas tersebut di atas.
Pencemaran lingkungan ini sudah terjadi
sejak jaman dahulu kala, sejak adanya manusia, tetapi baru abad 20 pencemaran
yang diakibatkan karena manusia ini menjadi pokok bahasan pada semua kalangan
masyarakat dan perlu mendapat penanganan dan pengawasan secara serius.
Faktor-faktor penyebab terjadinya
pencemaran lingkungan sebagai hasil sampingan perbuatan manusia meliputi;
- Faktor
Industrialisasi
- Faktor
Urbanisasi
- Faktor
Kepadatan Penduduk
- Faktor
Cara Hidup
- Faktor
Perkembangan Ekonomi
Faktor-faktor di atas saling mempengaruhi
secara kompleks. Apabila salah satu faktor terjadi, maka faktor lainnya dapat
terjadi, dengan demikian terjadinya pencemaran lingkungan tidak dapat
dihindari.
Contoh-contoh faktor-faktor
yang sangat mengganggu lingkungan hidup antara lain:
- Faktor
Industrialisasi
- Pertambangan,
transportasi, penyulingan dan pengolahan bahan hingga menghasilkan barang
yang dapat digunakan.
- Pertambangan,
transportasi, penyulingan dan penggunaan bahan bakar untuk menghasilkan
energi.
- Sisa-sisa
buangan yang dihasilkan sebagai hasil sampingan selama proses-proses di
atas.
- Faktor
Urbanisasi
- Pembukaan
hutan untuk perkampungan, industri dan sistem
transportasi. - Penimbunan
atau menumpuknya sisa-sisa buangan/sampah dan hasil?samping selama
proses-proses di atas.
- Faktor
Kepadatan Penduduk
- Meningkatnya
kebutuhan tempat tinggal/perumahan.
- Meningkatnya
kebutuhan pangan dan kebutuhan energi.
- Meningkatnya
kebutuhan barang-barang konsumsi dan bahan-bahan untuk hidup.
- Faktor
Cara Hidup
- Penggunaan
barang kebutuhan secara berlebihan sehingga terbuang percuma.
- Tuntutan
akan kemewahan.
- Pemborosan
energi.
- Faktor
Perkembangan Ekonomi
- Meningkatnya
penggunaan bahan sumber, misal BBM, hasil hutan.
- Meningkatnya
sisa-sisa buangan sebagai hasil sampingan produksi barang-barang
kepentingan dalam pabrik dan meningkatnya bahan pencemar.
Tabel 1
AKTIVITAS MANUSIA DAN HASIL
SAMPING YANG DITIMBULKAN
|
Jenis
Aktivitas
|
Hasil
Samping yang ditimbulkan
|
1
|
Rumah Tangga
|
Pembuangan kotoran, air kotoran Sampah
Pencemaran udara Kebutuhan tempat tinggal, dan lain-lain
|
2
|
Transportasi
|
Pencemaran Udara, Pencemaran Air,
Pencemaran Suara Kecelakaan, Kebutuhan tanah untuk jalan, dan lain-lain
|
3
|
Industri dan Pabrik
|
Pencemaran Udara, Pencemaran Air,
Pencemaran tanah Sampah/sisa-sisa sebagai buangan, Pencemaran panas
Suara/kebisingan, Kebutuhan tanah, dan lain-lain.
|
4
|
Pertambangan
|
Pencemaran udara karena debu, Pencemaran
air,
Sampah/sisa-sisa sebagai buangan Kebutuhan
tanah, dan lain-lain.
|
5
|
Pertanian
|
Pencemaran Air, Pencemaran tanah, Buangan
kotoran, Kebutuhan tanah, dan lain-lain.
|
Tabel 2
SUMBER ENERGI DAN
PENGARUHNYA
No
|
Sumber Energi
|
Pengaruh pada lingkungan
|
1
|
Energi Matahari
|
Pertambangan
bahan-bahan galian
Pemanfaatan tempat tinggal
|
2
|
Batubara
|
Pertambangan
Pencemaran udara karena pembakaran
Pencemaran panas
|
3
|
Pencemaran udara karena pembakaran
Pencemaran air
|
|
4
|
Gas Alam
|
Pencemaran udara karena pembakaran
|
5
|
Pencemaran udara karena radiasi , Pemcemaran
panas , Penumpukan
sisa buangan
|
|
6
|
Biomass
|
Penggunaan tanah Pencemaran udara
|
PENCEMARAN TANAH DAN REMEDIASI TANAH
Pencemaran tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah
lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran
limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah
tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah
serta limbah industri yang langsung
dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat
menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke
dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat
kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung
kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat
mencemari air tanah dan udara di atasnya.
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung
pada tipe polutan, jalur masuk ke
dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat
menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi.
Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat
meningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan
kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat dapat
menyebabkan ganguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta
penurunan sistem saraf pusat.
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat
timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah
sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di
lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies
primer dari rantai makanan, yang dapat
memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai
makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah
tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat
menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada
makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada
saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan
rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat kematian anakan dan kemungkinan
hilangnya spesies tersebut.
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme
tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini
dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman dimana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi.
Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain
bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.
Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan
tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi.
Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
Pembersihan off-site
meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang
aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar.
Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat
pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar
dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air
limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit. Pencemaran air
adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau,
sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia.
Walaupun
fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dll juga mengakibatkan
perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai
pencemaran.
Bioremediasi adalah proses pembersihan
pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi
bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang
kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).
Pencegahan dan penanggulangan merupakan dua tindakan yang
tidak dapat dipisah-pisahkan dalam arti biasanya kedua tindakan ini dilakukan
untuk saling menunjang, apabila tindakan pencegahan sudah tidak dapat
dilakukan, maka dilakukan langkah tindakan. Namun demikian pada dasarnya kita
semua sependapat bahwa tindakan pencegahan lebih baik dan lebih diutamakan
dilakukan sebelum pencemaran terjadi, apabila pencemaran sudah terjadi baik
secara alami maupun akibat aktivisas manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,
baru kita lakukan tindakan penanggulangan.
Langkah Penanggulangan
Apabila pencemaran telah terjadi, maka perlu
dilakukan penanggulangan terhadap pencemara tersebut. Tindakan penanggulangan
pada prinsipnya mengurangi bahan pencemar tanah atau
mengolah bahan pencemar atau mendaur ulang menjadi bahan yang bermanfaat. Tanah
dapat berfungsi sebagaimana mestinya, tanah subur adalah tanah yang dapat
ditanami dan terdapat mikroorganisme yang bermanfaat serta tidak punahnya hewan
tanah. Langkah tindakan penanggulangan yang dapat dilakukan antara lain dengan
cara:
1) Sampah-sampah organik yang tidak dapat
dimusnahkan (berada dalam jumlah cukup banyak) dan mengganggu kesejahteraan
hidup serta mencemari tanah, agar diolah atau dilakukan daur ulang menjadi
barangbarang lain yang bermanfaat, misal dijadikan mainan anak-anak, dijadikan
bahan bangunan, plastik dan serat dijadikan kesed atau kertas karton didaur
ulang menjadi tissu, kaca-kaca di daur ulang menjadi vas kembang, plastik di
daur ulang menjadi ember dan masih banyak lagi cara-cara pendaur ulang sampah.
2) Bekas bahan bangunan (seperti
keramik, batu-batu, pasir, kerikil, batu bata, berangkal) yang dapat
menyebabkan tanah menjadi tidak/kurang subur, dikubur dalam sumur secara
berlapis-lapis yang dapat berfungsi sebagai resapan dan penyaringan air,
sehingga tidak menyebabkan banjir, melainkan tetap berada di tempat sekitar
rumah dan tersaring. Resapan air tersebut bahkan bisa masuk ke dalam sumur dan
dapat digunakan kembali sebagai air bersih.
3)
Hujan asam yang menyebabkan pH tanah menjadi tidak sesuai lagi untuk tanaman,
maka tanah perlu ditambah dengan kapur agar pH asam berkurang.
PENCEMARAN UDARA
Polusi udara berasal dari berbagai sumber,
dengan hasil pembakaran bahan bakar fosil merupakan sumber utama. Contoh
sederhana adalah pembakaran mesin diesel yang dapat menghasilkan partikulat
(PM), nitrogen oksida, dan precursor ozon yang semuanya merupakan
polutan berbahaya. Sedangkan fine PM (<2 dan="dan" i="i" m="m">ultrafine2>
(<0 agency="agency" akibat="akibat" alveoli="alveoli" bahan="bahan" bahkan="bahkan" bakar="bakar" berasal="berasal" berdasar="berdasar" buruk="buruk" dalam="dalam" dan="dan" dapat="dapat" darah="darah" dari="dari" dasar="dasar" dengan="dengan" digunakan="digunakan" environmental="environmental" fosil="fosil" ini="ini" juga="juga" ke="ke" kesehatan="kesehatan" klasifikasi="klasifikasi" lain="lain" m="m" masuk="masuk" menetapkan="menetapkan" mudah="mudah" napas="napas" partikel="partikel" pembakaran="pembakaran" pm="pm" polutan="polutan" protection="protection" referensi="referensi" saluran="saluran" sebagai="sebagai" sehingga="sehingga" sirkulasi="sirkulasi" sistemik.="sistemik." span="span" standar="standar" terdeposit="terdeposit" terhadap="terhadap" terkait="terkait" terkecil="terkecil" tersebut="tersebut" ukuran="ukuran" unit="unit" untuk="untuk" us="us" who="who">.
Mekanisme terjadinya
gangguan kesehatan akibat polusi udara secara umum
Efek yang ditimbulkan
oleh polutan tergantung dari besarnya pajanan (terkait dosis/kadarnya di udara
dan lama/waktu pajanan) dan juga faktor kerentanan host (individu) yang
bersangkutan (misal: efek buruk lebih mudah terjadi pada anak, individu
pengidap penyakit jantung-pembuluh darah dan pernapasan, serta penderita
diabetes melitus). Pajanan polutan udara dapat mengenai bagian tubuh
manapun, dan tidak terbatas pada inhalasi ke saluran pernapasan saja.
Berikut ini beberapa
mekanisme biologis bagaimana polutan udara mencetuskan gejala penyakit:
•
Timbulnya reaksi
radang/inflamasi pada paru, misalnya akibat PM atau ozon.
•
Terbentuknya radikal
bebas/stres oksidatif, misalnya PAH(polyaromatic hydrocarbons).
•
Modifikasi ikatan
kovalen terhadap protein penting intraselular seperti enzim-enzim yang bekerja
dalam tubuh.
Polutan udara spesifik
yang banyak berpengaruh terhadap kesehatan
Particulate Matter (PM)
Penelitian epidemiologis
pada manusia dan model pada hewan menunjukan PM10 (termasuk di dalamnya
partikulat yang berasal dari diesel/DEP) memiliki potensi besar merusak
jaringan tubuh. Data epidemiologis menunjukan peningkatan kematian
serta eksaserbasi/serangan yang membutuhkan perawatan rumah sakit
tidak hanya pada penderita penyakit paru (asma, penyakit paru obstruktif
kronis, pneumonia), namun juga pada pasien dengan penyakit
kardiovaskular/jantung dan diabetes
Ozon
Ozon merupakan oksidan
fotokimia penting dalam trofosfer. Terbentuk akibat reaksi fotokimia dengan
bantuan polutan lain seperti NOx, dan Volatile organic compounds.
Pajanan jangka pendek/akut dapat menginduksi inflamasi/peradangan pada paru dan
menggangu fungsi pertahanan paru dan kardiovaskular. Pajanan jangka panjang
dapat menginduksi terjadinya asma, bahkan fibrosis paru. Penelitian
epidemiologis pada manusia menunjukan pajanan ozon yang tinggi dapat
meningkatkan jumlah eksaserbasi/serangan asma.
NOx dan SOx
NOx dan SOx merupakan
co-pollutants yang juga cukup penting. Terbentuk salah satunya dari
pembakaran yang kurang sempurna bahan bakar fosil. Penelitian epidemologi
menunjukan pajanan NO2,SO2 dan CO meningkatkan kematian/mortalitas akibat
penyakit kardio-pulmoner (jantung dan paru) .
PENCEMARAN AIR
Karakteristik air bersih, jika ditinjau
Secara umum : Air yang aman dan sehat yang bisa dikonsumsi manusia.
Secara fisik : Tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa.
Secara kimia : A. PH netral (bukan asam/basa)
B. Tidak mengandung racun dan logam berat
berbahaya.
C. Parameter-parameter seperti BOD, COD,DO,
TS,TSS dan
konductiviti memenuhi aturan pemerintah setempat
konductiviti memenuhi aturan pemerintah setempat
Pencemaran air adalah peristiwa masuknya zat, energi,
unsur, atau komponen lainnya kedalam air sehingga menyebabkan kualitas air
terganggu. Pencemaran air adalah masuknya atau di masukannya
makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan
manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkanya
Sumber
pencemaran air yang paling umum adalah :
– Limbah Pemukiman
– Limbah Pertanian
– Limbah Industri
Limbah Pemukiman
• Sampah organik yang dibuang ke sungai
menyebabkan berkurangnya jumlah oksigen terlarut, karena sebagian besar
digunakan bakteri untuk proses pembusukannya.
• Penggunaan deterjen secara besar-besaran juga
meningkatkan senyawa fosfat pada air sungai atau danau. Fosfat ini merangsang
pertumbuhan ganggang dan eceng gondok.
Jika tumbuhan air ini mati, akan terjadi
proses pembusukan yang menghabiskan persediaan oksigen dan pengendapan
bahan-bahan yang menyebabkan pendangkalan
Limbah Pertanian
• pemakaian pupuk dan pestisida yang berlebihan
dapat mencemari air. Limbah pupuk mengandung fosfat yang dapat merangsang
pertumbuhan gulma air seperti ganggang dan eceng gondok. Pertumbuhan gulma air
yang tidak terkendali ini menimbulkan dampak seperti yang diakibatkan
pencemaran oleh deterjen.
• Limbah pestisida mempunyai aktifitas dalam jangka waktu
yang lama dan ketika terbawa aliran air keluar dari daerah pertanian, dapat
mematikan hewan yang bukan sasaran seperti ikan, udang dan hewan air lainnya
Limbah Industri
Pada umumnya limbah industri mengandung
limbah B3, yaitu bahan berbahaya dan beracun. Limbah B3 adalah sisa suatu usaha
atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan beracun yang dapat
mencemarkan atau merusak lingkungan hidup sehingga membahayakan kesehatan serta
kelangsungan hidup manusia dan mahluk lainnya.
Sumber
Limbah Cair
•
Limbah
cair domestik terdiri dari air
limbah yang berasal dari perumahan dan pusat perdagangan maupun perkantoran, hotel, rumah sakit,
tempat” umum, lalu lintas, dll. BOD5 (biological oxygen dmand)
•
Limbah
Cair Industri adalah limbah yg
berasal dari induatri. Sifat-sifat air limbah industri relative bervariasi
tergantung dari bahan baku yg di gunakan, pemakaian air dalam proses, dan bahan
aditif yang digunakan selama proses produksi.
•
Limbah
Cair Pertanian berasal dari
buangan air irigasi yg disalurkan kembali ke saluran drainase atau meresap ke
dalam tanah. Limbah ini akan mempengruhi tingkat kekeruhan BOD5, COD ,pH .
tetapi juga kadar unsure N, P, dan pestisida, insektisida
•
Limbah
Pertambangan berasal dari
buangan pemrosesan yang terjadi diarea pertambangan misalnya tambang emas.
Limbah ini akan mempengaruhi tingkat kekeruhan BOD5,COD,pH, tetapi juga kadar
kimia yg digunakan dalam proses penambangan.
Karakteristik
limbah cair dinyatakan dalam bentuk kualitas limbah cair
dan jumlah aliran limbah cair yang dihasilkan.
•
Kualitas
limbah cair diukur terhadap kadar fisik, kimiawi dan biologis. Parameter yg
diukur antara lain sebagai berikut:
•
Parameter
fisik berupa padatan (partikel padat) yg ada dalam
air (padatan total,padatan tersuspensi dan padatan terlarut) ;warna;bau dan
temperature
•
Parameter
kimia selain berupa kadar BOD5,COD, dan TOC yang
menggambarkan kadar bahan organik dalam limbah, juga senyawa yg terkait dengan
anomia bebas, nitrogen organik, nitrit, nitrat, fosfor organik dan fosfor
anorganik,sulfat,klorida,belerang,logam berat (Fe,Al,Mn dan Pb), dan gas
(H2O,CO2,O2, dan CH4)
•
Parameter
biologis juga merupakan hal penting karena ada
beribu-ribu bakteri per millimeter dalam air limbah yg belum diolah. Jenis
bakteri yg diukur adalah bakteri golongn Coli..
Peran air sebagai pembawa penyakit
menular bermacam-macam :
1. Air sebagai media
untuk hidup mikroba patogen
2. Air sebagai sarang
insekta penyebar penyakit
3. Jumlah air bersih
yang tersedia tak cukup
4. Air sebagai media
untuk hidup vector penyebar penyakit
•
Dampak
tehadap fungsi sungai.
Adanya air limbah yang masuk ke
dalam saluran drainase atau sungai akan mencemari air sungai tersebut.
Pencemaran air mengakibatkan air sungai tidak lagi berfungsi sesuai
peruntukkannya.
Akibat dari pencemaran air adalah:
·
air
tidak dapat dimanfaatkan sesuai peruntukkannya, dan jika dimanfaatkan maka diperlukan pengolahan
khusus yang menyebabkan peningkatan biaya pengoperasian & pemeliharaan
sungai.
·
air
menjadi penyebab timbulnya penyakit.
• Dampak pencemaran air terhadap kesehatan
manusia.
Limbah cair berdampak pada kesehatan
manusia. Pengaruh langsung terhadap kesehatan, umpamanya, tergantung sekali
pada kualitas air yang terkontaminasi dalam hal ini berfungsi sebagai media
penyalur ataupun penyebar penyakit.
• Dampak tehadap fungsi sungai.
Adanya air limbah yang masuk ke
dalam saluran drainase atau sungai akan mencemari air sungai tersebut.
Pencemaran air mengakibatkan air sungai tidak lagi berfungsi sesuai
peruntukkannya.
Dampak Pencemaran Air Terhadap Rantai Makanan.
Rantai makanan dalam air akan
terganggu akibat adanya pencemaran air. Dengan banyaknya zat pencemaran yang
ada di dalam air, menyebabkan menurunnya kadar oksigen di dalam air tersebut.
CARA PENCEGAHANNYA
- Membuang
sampah pada tempatnya
- Penanggulangan
limbah industri
- Penggunaan
pupuk dan obat pembasmi hama tanaman yang sesuai
Proses
Pembersihan Diri dalam Air Sungai
•
Apabila
kualitas air sungai telah kembali ke kondisi semula yaitu sebelum terjadinya
pencemaran air, maka di katakan bahwa sungai telah melakukan proses pembersihan
diri.
•
Proses
pembersihan atau pemulihan diri air sungai adalah proses penguraian bahan
organik, maupun kontaminan lainnya yang ada di dalamnya secara alamiah melalui
proses fisik, kimia, & biologis..
•
Proses
pemulihan diri ada beberapa proses yaitu : proses pengenceran, pengendapan,
penyaringan, kimiawi dan biokimia.
•
Proses
pengenceran : Proses
terjadinya pengurangan kadar kontaminan dalam air karena adanya penambahan
jumlah air di dalamnya.
•
Proses
pengendapan : mengendapnya
partikel padatan yang ada dalam air sungai karena gaya gravitasi bumi.
•
Proses
kimia yang terjadi biasanya di sebabkan karena
adanya reaksi oksidasi, reduksi dari senyawa kimia yang ada dalam sungai.
Reaksi ini menghasilkan senyawa kimia yang stabil dan tidak membahayakan
lingkungan.
•
Proses
penguraian bahan organik ini
memerlukan oksigen terlarut dan mikroorganisme . Oksigen terlarut tersebut
karena di manfaatkan untuk menguraikan bahan organik, maka kadar oksigen
tersebut akan berkurang.
Dengan
demikian melalui proses pengenceran, pengendapan, oksidasi reduksi, biokimia
dan penyaringan, Kadar kontaminan dalam air sungai dapat menurun. Kondisi ini
di sebut daya pembersihan diri sungai
DAFTAR PUSTAKA
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_tanah
2. http://madja.wordpress.com/2007/12/20/pencemaran-tanah/
3.. http://hend-learning.blogspot.com/2009/04/pencemaran-tanah.html
4.Hasil Diskusi Nasional mengenai pencemaran udara
di UNDIP, semarang 2010
5.http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-lingkungan/pencemaran-air/penanggulangan-terhadap-terjadinya-pencemaran-air-dan-pengolahan-limbah/
No comments:
Post a Comment