BAB
I
PEMBAHASAN
A.
MAKNA DENOTASI DAN MAKNA KONOTASI
1.
MAKNA DENOTASI
ü Denotasi adalah
suatu pengertian yang dikandung sebuah kata secara objektif yang dimana makna
katanya sesuai dengan makna yang sebenarnya , sehingga sering juga makna
denotasi disebut makna konseptual (makna yang sesuai dengan hasil observasi),
dan makna denotasi merupakah kata atau kelompok kata yang didasarkan atas
penunjukkan yang lugas pada sesuatu di luar bahasa yang sifatnya objektif .
ü Denotasi adalah
arti harfiah suatu kata tanpa ada satu makna yang menyertainya, dengan kata
lain, makna denotatif adalah makna yang bersifat umum. Misalnya : Dia adalah
wanita cantik (denotasi)
CONTOH MAKNA DENOTASI :
1)
Lokasi
yang akan dijadikan sebagai tempat pusat hiburan itu telah terisi penuh oleh pemukiman penduduk.
2)
Nakhoda
memberikan instruksi kepada para penumpang kapal agar waspada, sebab kendali dalam kapal sedang mengalami
gangguan.
3)
Bau
hangus itu dihasilkan dari pembakaran
sisa-sisa plastik dan kertas yang ada di tepi jalan itu.
2.
MAKNA KONOTASI
ü Konotasi adalah makna kiasan atau makna
yang timbul setelah disusun dalam kalimat. Makna konotasi adalah kata atau
sekelompok kata yang didasarkan atas perasaan atau pikiran yang timbul atau
ditimbulkan pada pembicara (penulis) atau pendengar (pembaca) sehingga
menimbulkan nilai rasa tertentu. Makna konotasi lebih bersifat pribadi dan
khusus.
Misalnya : 1. (Dia adalah wanita manis)
2. (Dia adalah pria tampan)
2. (Dia adalah pria tampan)
ü Konotasi
sifatnya lebih profesional dan operasional dan maknanya selalu berubah dari
zaman ke zaman daripada denotasi. Dengan kata lain, makna konotasi adalah makna
yang dikaitkan dengan suatu kondisi dan situasi tertentu.
Misalnya : 1. (Penonton Pemirsa,
Pemerhati)
2. (Tukang Ahli, Juru)
3. (Pekerja Pegawai, Karyawan)
2. (Tukang Ahli, Juru)
3. (Pekerja Pegawai, Karyawan)
ü Konotasi
adalah makna asosiatif, makna yang timbul sebagai akibat dari sikap sosial,
sikap pribadi dan kriteria tambahan yang dikenakan pada sebuah makna
konseptual.
2.2
Makna Konotasi terbagi 2 :
A.
Konotasi Positif merupakan kata yang memiliki makna
yang dirasakan baik dan lebih sopan.
Contoh :
1) Sebagai seorang istri harus
pandai menyenangkan hati suami.
2) Biaya pemakaman para korban
bencana alam ditanggung pemerintah setempat.
3) Tiga pahlawan reformasi telah gugur
lima tahun yang lalu. ( Kata “gugur” bermakna mati dalam pertempuran )
B.
Konotasi Negatif merupakan kata yang bermakna kasar
atau tidak sopan.
Contoh :
1) Selama meringkuk di penjara,
Roy berubah menjadi pendiam. ( Kata penjara bermakna tempat mengurung badan )
2) Masih ada segerombolan orang
yang suka menebang demi keuntungan pribadi. (Kata “gerombolan” bermakna kawanan
pengacau / perusuh.)
3) Banyak gelandangan tidur di
bawah jembatan.
CONTOH MAKNA KONOTASI
1) Sejak dua tahun yang lalu ia membanting tulang untuk memperoleh
kepercayaan masyarakat
2) Dalam peristiwa itu, dia dijadikan kambing hitam. (kambing hitam bermakna
orang yang dipersalahkan)
3) Bunga desa itu
sudah menjadi karyawan bank.(Kata “bunga desa” bermakna sesuatu yang dianggap
cantik)
B.
MAKNA SINONIM DAN MAKNA ANTONIM
1.
MAKNA SINONIM
ü Sinonim adalah
suatu kata yang memiliki bentuk yang berbeda namun memiliki arti atau
pengertian yang sama atau mirip. Sinomin bisa disebut juga dengan persamaan
kata atau padanan kata.
Misalnya : ( Binatang ><
Fauna )
( Bohong >< Dusta )
( Haus >< Dahaga )
( Pakaian >< Baju )
( Bertemu >< Berjumpa )
( Bohong >< Dusta )
( Haus >< Dahaga )
( Pakaian >< Baju )
( Bertemu >< Berjumpa )
ü Sinonim adalah
dua kata atau lebih yang pada dasarnya mempunyai makna yang sama, tetapi
bentuknya berlainan. Kesinoniman kata tidaklah mutlak, hanya ada kesamaan atau
kemiripan.
ü Sinonim ini
dipergunakan untuk mengalih-alihkan pemakaian kata pada tempat tertentu
sehingga kalimat itu tidak membosankan. Dalam pemakaiannya bentuk-bentuk kata
yang bersinonim akan menghidupkan bahasa seseorang dan mengkonkretkan bahasa
seseorang sehingga kejelasan komunikasi (lewat bahasa itu) akan terwujud.
v Dalam hal ini pemakai bahasa dapat
memilih bentuk kata mana yang paling tepat untuk dipergunakannya, sesuai dengan
kebutuhan dan situasi yang dihadapinya.
Kita
ambil contoh: kata cerdas dan cerdik. Kedua kata itu bersinonim,
tetapi kedua kata tersebut tidak persis sama benar.
v Kata-kata yang bersinonim lainnya
adalah
Misalnya
: ( Agung ><
besar )
( Mati >< wafat )
( Cahaya >< sinar )
( Ilmu >< pengetahuan )
( Penelitian >< penyelidikan )
( Mati >< wafat )
( Cahaya >< sinar )
( Ilmu >< pengetahuan )
( Penelitian >< penyelidikan )
Kesinoniman
kata masih berhubungan dengan masalah makna denotatif dan makna konotatif suatu
kata.
v Sinonim adalah
dua kata atau lebih yang memiliki perbedaan dalam hal bentuk, ejaan, dan
pengucapan tetapi bermakna sama
Tabel Daftar Kata-Kata Yang Bersinonim
NO
|
KATA
|
SINONIM
|
|
1
|
HAMIL
|
BUNTING
|
|
2
|
HASIL
|
PRODUKSI
|
|
3
|
STRATEGI
|
TEKNIK
|
|
4
|
KORUPSI
|
MENCURI
|
|
|
|||
2.
MAKNA ANTONIM
ü Antonim berasal dari bahasa yunani kuno, yaitu onama yang
berarti “nama” dan anti yang berarti “melawan” jadi secara harfiah antonim
berarti berlawanan satu sama lain atau disebut juga dengan lawan kata.
ü Antonim atau Antonimi adalah hubungan semantik antara dua buah satu ujaran yang maknanya
menyatakan kebalikan, pertengahan, atau kontras antara yang satu dengan yang
lain.
CONTOH ANTONIM
Keras
x Lembek
Naik
x Turun
Kaya
x Miskin
Laki-laki
x Perempuan
Atas
x
Bawah
Dilihat dari sifat
hubungannya, maka antonim itu dapat dibedakan atas beberapa jenis, antara lain:
2.1.
Antonim yang bersifat
mutlak
Antonim Mutlak adalah antonim yang tidak dapat ditawar-tawar lagi,
maksudnya tidak ada lawan kata selain kata itu.
Contoh:
Hidup >< Mati
Diam >< Bergerak
Siang >< Malam
Kata hidup berantonim secara
mutlak dengan kata mati, sebab sesuatu yang masih hidup tentunya belum mati,
dan sesuatu yang sudah mati tentunya sudah tidak hidup lagi.
2.2.
Antonim yang bersifat
relatif atau bergradasi
Contoh:
Besar >< kecil
Terang >< gelap.
Jauh >< Dekat
Jenis antonim ini disebut bersifat relatif, karena batas antara yang
satu dengan yang lainnya tidak dapat ditentukan secara jelas.
2.3.
Antonim yang bersifat
relasional atau sering disebut antonim kembar
Contoh:
Membeli x Menjual
Suami x Istri,
Laki-laki x Perempuan
Antonim jenis ini disebut relasional, karena munculnya yang
satu harus disertai dengan yang lain. Adanya membeli karena adanya
menjual, adanya suami karena adanya istri. Jika salah satu tidak ada maka yang
lain juga tidak ada.
2.4.
Antonim yang bersifat
hierarkial
Contoh:
Tantama x bintara
Gram x kilogram
Di atas bersifat hierarkial,
karena kedua satuan ujaran yang berantonim itu berada dalam satu garis jenjang
atau hierarki. Demikianlah, kata tantama dan bintara dalam satu garis
kepangkatan militer, kata gram dan kilogram berada dalam satu garis jenjang
ukuran timbangan.
2.5.
Antonim Majemuk
Antonim Majemuk adalah antonim
perlawan makna dengan beberapa kata. Jenis ini memungkinkan sebuah kata berantonim dengan kata
yang lainnya selain pasangan sebelumnya.
Contoh
Merah
>< Putih (diasosiasikan dengan warna bendera
Indonesia)
Merah
>< Hitam (diasosiasikan dengan warna tua)
Merah
>< Hijau (diasosiasikan dengan warna lampu lalu
lintas)
2.6.
Antonim Gradual
Antonim Gradual adalah antonim
Perlawanan dengan tingkatan makna.
Contoh :
Gemuk x Agak gemuk
Gemuk x Kurang gemuk
Gemuk x Tidak gemuk
C.
MAKNA HOMONIM , MAKNA HOMOFON , DAN
MAKNA HOMOGRAF
1.
MAKNA HOMONIM
ü Homonim berasal dari kata
“homo” berarti sama dan “nym” berarti nama. Berarti homonim adalah suatu kata yang memiliki makna yang
berbeda tetapi lafal atau ejaan sama.
ü Homonim, meskipun
kadang-kala homonim digunakan untuk merujuk hanya kepada homofon yang mempunyai
ejaan yang sama tetapi arti yang berlainan.
CONTOH HOMONIM :
NO
|
JENIS
|
TULISAN
|
BUNYI
|
MAKNA
|
CONTOH
|
1
|
Homonim
|
Sama
|
Sama
|
Berbeda
|
ü Rapat ( Berdempet-dempetan )
ü Rapat ( Meeting )
|
2
|
Homonim
|
Sama
|
Sama
|
Berbeda
|
ü Bisa ( Dapat melakukannya )
ü Bisa ( Racun )
|
3
|
Homonim
|
Sama
|
Sama
|
Berbeda
|
ü Beruang ( Punya Uang )
ü Beruang ( Hewan )
|
2. HOMOFON
ü Homofon terdiri atas kata homo yang berarti sama dan foni
(phone) berarti bunyi atau suara. Berarti homofon adalah kata yang diucapkan
sama tetapi berbeda dari segi makna dan juga tulisan.
ü Homofon merupakan sejenis homonim, meskipun kadang-kala
homonim digunakan untuk merujuk hanya kepada homofon yang mempunyai ejaan yang
sama tetapi arti yang berlainan. Istilah ini juga digunakan untuk unit-unit
yang lebih singkat daripada perkataan, seperti huruf atau beberapa huruf yang
disebut sama dengan huruf lain atau kumpulan huruf yang lain. Homofon adalah
istilah yang berlawanan dengan homograf.
CONTOH HOMOFON
NO
|
Jenis
|
Tulisan
|
Bunyi
|
Makna
|
Contoh
|
1
|
Homofon
|
Sama
|
Berbeda
|
Sama
|
ü Bank (tempat penyimpanan uang),
ü Bang (kakak laki-laki)
|
2
|
Homofon
|
Sama
|
Berbeda
|
Sama
|
ü Massa ( Massa/Masyarakat )
ü Masa ( Waktu/Tempo
)
|
3
|
Homofon
|
Sama
|
Berbeda
|
Sama
|
ü Kasa ( kain putih yang tipis dan
jarang tenunannya )
ü Kassa ( Tempat pembayaran pada
sebuah toko )
|
3. HOMOGRAF
ü Homograf terdiri atas kata
homo berarti sama dan graf (graph) berarti tulisan. Jadi homograf adalah kata
yg sama ejaannya dengan kata lain, tetapi berbeda lafal dan maknanya.
CONTOH MAKNA HOMOGRAF
NO
|
Jenis
|
Tulisan
|
Bunyi
|
Makna
|
Contoh
|
1
|
Homograf
|
Sama
|
Berbeda
|
Berbeda
|
ü Ia memakan apel(buah)
ü Anak-anak telah apel dilapangan tadi
pagi (apel maksudnya berkumpul )
|
2
|
Homograf
|
Sama
|
Berbeda
|
Berbeda
|
ü (masa = waktu) Guci itu adalah
peninggalan masa kerajaan kutai
ü (massa = masyarakat umum)Kasus tabrakan
yang menghebohkan itu dimuat di media massa
|
3
|
Homograf
|
Sama
|
Berbeda
|
Berbeda
|
ü Teras ( Pejabat Utama )
ü Teras( Lantai Depan Rumah )
|
D. POLISEMI DAN KLIMAKS
1.
KATA POLISEMI
ü Polisemi adalah kata-kata yang memiliki makna
atau arti lebih dari satu karena adanya banyak komponen konsep dalam pemaknaan
suatu kata.
ü Polisemi berbeda dengan Homonim, Polisemi digunakan secara
konotatif (kecuali kata induknya).
CONTOH POLISEMI
I.
Satu
kata seperti kata “kepala” dapat diartikan bermacam-macam walaupun arti utama
kepala adalah bagian tubuh manusia yang ada di atas leher.
Guru
yang dulunya pernah menderita cacat mental itu sekarang menjadi kepala sekolah
smp kroto emas. (kepala bermakna pemimpin).
Kepala
anak kecil itu besar sekali karena terkena penyakit hidrosepalus. (kepala
berarti bagian tubuh manusia yang ada di atas).
Tiap
kepala harus membayar upeti sekodi tiwul knis, sus, dsb
II.
Satu
kata seperti kata “Darah” dapat diartikan bermacam-macam walaupun arti utama
darah adalah bagian tubuh manusia yang ada di seluruh tubuh manusia.
Husni mempunyai hubungan darah dengan Hasan.
Tubuhnya berlumuran darah akibat terjatuh dari sepeda motor.
Perhatikan kata darah pada kalimat a berarti keluarga
(makna konotasi), sedangkan darah pada kalimat b berarti zat merah dalam tubuh
kita (makna denotasi)
III.
Satu
kata seperti kata “Anak” dapat diartikan bermacam-macam walaupun arti utama
Anak adalah darah daging dari kedua
orang tua yang merawatnya.
Yang
memakai nomor 23 di tim Setan Merah itu, anak saya.
Di
sisi lapangan perlu disediakan banyak anak gawang.
2.
KATA KLIMAKS
ü Kata Klimaks
merupakan bagian dalam cerita yang melukiskan peristiwa hingga mencapai
puncaknya
CONTOH KATA KLIMAKS
1. Akhirnya identitasnya terbongkar kalau
dia seorang wartawan ketika diacara ultah SMA dimana dia menyamar sebagai murid
SMA
2. Anak pejabat itu sedang menyamar untuk
menjalani hidup seperti anak jalanan
3. Cukup, ini semua harus diakhiri.
E.
KATA UMUM DAN KATA KHUSUS
1.
KATA UMUM
ü Kata Umum
adalah Kata Umum adalah kata yang memiliki ruang lingkup yang luas, dan
sifatnya umum(generik).. Bidang dan obyek yang dicakup oleh kata umum itu luas
dan tidak secara spesifik merujuk atau merepresentasikan bidang atau obyek
tertentu. Jenis kata umum tidak memiliki pertalian yang erat dengan obyeknya.
Sebagai akibatnya, kata umum kurang memberi daya imajinasi kepada audiens atau
pembaca. Citra dalam pikiran audiens/ pembaca masih samar.
ü Dalam relasi makna, kata umum
tergolong hipernim. Dari aspek ini, kata umum juga disebut superordinat.
ü Sifat keumuman kata umum ini berguna
dalam abstraksi, generalisasi, dan kategorisasi, sehingga kata ini sering
digunakan dalam karya tulis eksposisi. Penggunaan kata umum dalam karya tulis
deskripsi atau narasi lebih dibatasi, mengingat kata umum kurang memberi daya
imajinasi,sugesti, dan impresi kepada pembaca.
CONTOH KATA UMUM
Andi melihat banyak bintang-bintang dimalam hari(terdiri dari
berbagai macam kegiatan , seperti : melotot atau melirik )
Arika memberikan makanan kepada hewan
dikebun binatang(kata acuannya lebih luas tidak hanya tertumpu pada satu kata ,
melainkan mewakili dari berbagai bentuk binatang)
Rumah tersebut sangat indah karena dihiasi oleh bunga-bunga
yang indah (acuannya lebih luas karena tidak hanya mengacu pada 1 bunga ,
melaikan seluruh bunga-bunga yang ada)
2.
KATA KHUSUS
ü Kata Khusus
adalah kata-kata yang pemakaiannya dan maknanya bersifat spesifik dan sempit
dan yang merujuk kepada pengertian kongkret dan tertentu.
ü Jenis kata khusus memiliki pertalian
yang erat dengan obyeknya. Sebagai akibatnya, kata khusus memberi daya
imajinasi kepada audiens atau pembaca. Citra dalam pikiran audiens/ pembaca
tidak samar.
ü Komunikator lebih tepat menggunakan
kata khusus bila ingin memperoleh pengertian yang lebih pas dengan apa yang dia
maksudkan.
ü Kata khusus
memiliki daya sugesti dan daya impresi yang lebih kuat dan lebih dalam daripada
kata umum. Selain itu, informasi yang disampaikan kepada pembaca juga jelas dan
merujuk pada obyek/ subyek tertentu.
ü Dalam relasi makna, kata khusus
tergolong hiponim. Sifat kekhususan kata khusus ini sangat bermanfaat dalam
karya tulis narasi, deskripsi, dan argumentasi yang memang membutuhkan
deskripsi obyek. Karya-karya Sastra dan kitab-kitab suci juga mengeksploitasi
kata khusus, misalkan saja untuk simbolisasi dan untuk memperkuat impresi dan
pesan yang disampaikan dan memperdalam penghayatan.
CONTOH KATA KHUSUS
Melotot, melirik, mengintip, memandang, dan menatap.
Sapi,kerbau,
kuda,
Wortel,bayam,kangkung,kubis,toge,sawi,selada,tomat,terong,kacang
panjang,brokoli
F.
KATA ILMIAH DAN KATA POPULER
1.
KATA ILMIAH
ü Kata ilmiah
merupakan kata-kata logis dari bahasa asing yang dapat diterjemahkan kedalam
bahasa Indonesia. Kata-kata ilmiah biasa digunakan oleh kaum pelajar dalam
berkomunikasi maupun dalam tulisan-tulisan ilmiah seperti karya tulis ilmiah,
laporan ilmiah, skripsi, tesis, desertasi. Selain itu digunakan pada
acara-acara resmi
CONTOH KATA ILMIAH
Final
Diskriminasi
Prediksi
Kontradiksi
Anarki
Bibliografi
2.
KATA POPULER
ü Kata populer
adalah kata yang biasa digunakan dalam komunikasi sehari-hari masyarakat umum.
CONTOH KATA POPULER
Kiasan
Akhir
perbedaan
perlakuan
ramalan
Pertentangan
Ukuran
Kekacauan
Biografi
singkat
Daftar
pustaka
G.
KATA KONKRET DAN KATA ABSTRAK
1.
KATA KONKRET
ü Kata yang acuannya semakin mudah
diserap panca indera disebut kata konkret, seperti meja, rumah, mobil, air,
cantik, hangat, wangi, suara
ü Kata Konkret
mempunyai referensi objek yang dapat diamati. KEBANYAKAN Karangan berupa
deskripsi fakta menggunakan kata-kata konkret, seperti hama tanaman penggerek, penyakit
radang paru-paru, virus HIV.
CONTOH KATA KONKRET
A. Penyakit HIV harus segera dicari
obatnya
B. Perusahaan tersebut mengalami kenaikan
sebanyak 50 persen
C. 50 persen kematian diindonesia
diakibatkan penyakit jantung
3.
KATA ABSTRAK
ü Kata Abstrak
adalah sebuah kata acuan yang tidak
mudah diserap panca indera, seperti gagasan dan perdamaian. Kata abstrak
digunakan untuk mengungkapkan gagasan rumit.
ü Kata Abstrak
mampu membedakan secara halus gagasan yang bersifat teknis dan khusus. Akan
tetapi, jika kata abstrak terlalu diobral atau dihambur-hamburkan dalam suatu
karangan, karangan itu dapat menjadi samar atau tidak jelas dalam meyampaikan
gagasan si penulis.
ü Kata Abstrak
mempunyai referensi berupa konsep. karangan berupa klasifikasi atau
generalisasi sebuah konsep banyak menggunakan kata abstrak seperti: pendidikan
anak usia dini, bahasa pemprograman, high text markup language (HTML).
CONTOH KATA ABSTRAK
1.
Tolong Menolong
2.
Kejahatan
3.
Pendidikan
H.
JARGON
1.
JARGON
ü Jargon merupakan
kata-kata teknis yang digunakan secara terbatas dalam bidang ilmu, profesi,atau
kelompok tertentu. Kata-kata tersebut sering merupakan kata sandi atau kode
rahasia untuk kalangan tertentu (dokter, militer, perkumpulan rahasia, dst.
ü Jargon
berfungsi untuk mempermudah penuturnya mengungkapkan keterangan yang
panjang dan berbelit-belit atau dikenal dengan bahasa percakapan.
CONTOH JARGON
1. Kep (Kapten)
2. Prik (Suntik)
3. Prof(Professor)
I.
SLANG
1.
SLANG
ü Slang adalah
bahasa informal(tidak resmi) yang disusun dari beberapa kata, ekspresi yang
tidak digunakan dalam percakapan formal(resmi).
CONTOH SLANG
1.
Vehiculum omnibus (kendaraan untuk umum)
2.
Auto mobil, taxy cab (kereta yang disewakan)
3.
Bom-hidrogenium
J.
PERUBAHAN MAKNA
1.
PERUBAHAN MAKNA
ü Perubahan
Makna adalah sebuah alat komunikasi yang kita gunakan agar dapat mengerti satu
sama lain dengan cepat.
CONTOH
PERUBAHAN MAKNA
1. Dia adalah mantan kekasihku
2. R.A Kartini gugur sebagai bunga bangsa
3. Dia disebut sebagai bunga desa
v Berdasarkan perubahan maknanya, kata
dibagi atas :
A. Perluasan Makna (generalisasi)
Perluasan makna ialah perubahan makna dari yang lebih khusus atau sempit
ke yang lebih umum atau luas. Cakupan makna baru tersebut lebih luas daripada
makna lama.
Contoh:
Makna Lama
bapak: orang tua laki-laki
saudara: anak yang sekandung
Makna Lama
bapak: orang tua laki-laki
saudara: anak yang sekandung
Makna Baru
Bapak : semua orang laki-laki yang lebih tua atau berkedudukan lebih tinggi
Saudara: semua orang yang sama umum/derajat.
Bapak : semua orang laki-laki yang lebih tua atau berkedudukan lebih tinggi
Saudara: semua orang yang sama umum/derajat.
B. Penyempitan Makna
(Spesialisasi)
Penyempitan makna ialah perubahan makna dari yang lebih umum/ luas ke
yang lebih khusus/ sempit. Cakupan baru/ sekarang lebih sempit daripada makna
lama (semula).
Contoh:
Makna Lama Makna Baru:
Sarjana : cendikiawan . Lulusan perguruan tinggi
Pendeta : orang yang berilmu Guru Kristen
Madrasah : sekolah sekolah Agama Islam
Makna Lama Makna Baru:
Sarjana : cendikiawan . Lulusan perguruan tinggi
Pendeta : orang yang berilmu Guru Kristen
Madrasah : sekolah sekolah Agama Islam
C. Peninggian Makna
(ameliorasi)
Peninggian makna ialah perubahan makna yang mengakibatkan makna yang baru dirasakan lebih tingg/ hormat/ halus/ baik nilainya daripada makna lama.
Peninggian makna ialah perubahan makna yang mengakibatkan makna yang baru dirasakan lebih tingg/ hormat/ halus/ baik nilainya daripada makna lama.
Contoh:
Makna Lama: Makna Baru:
Bung : panggilan kepada orang laki-laki Panggilan kepada pemimpin
Putra : anak laki-laki Lebih tinggi daripada anak
Makna Lama: Makna Baru:
Bung : panggilan kepada orang laki-laki Panggilan kepada pemimpin
Putra : anak laki-laki Lebih tinggi daripada anak
D. Penurunan Makna
(Peyorasi)
Penurunan makna ialah perubahan makna yang mengakibatkan makna baru dirasakan lebih rendah/ kurang baik/ kurang menyenangkan nilainya daripada makna lama.
Contoh:
Makna Lama: Makna Baru:
Bini: perempuan yang sudah dinikahi Lebih rendah daripada istri
Bunting: mengandun Lebih rendah dari kata hamil
Penurunan makna ialah perubahan makna yang mengakibatkan makna baru dirasakan lebih rendah/ kurang baik/ kurang menyenangkan nilainya daripada makna lama.
Contoh:
Makna Lama: Makna Baru:
Bini: perempuan yang sudah dinikahi Lebih rendah daripada istri
Bunting: mengandun Lebih rendah dari kata hamil
E. Persamaan (asosiasi)
Asosiasi ialah perubahan makna yang terjadi akibat persamaan sifat antara makna lama dan makna baru.
Asosiasi ialah perubahan makna yang terjadi akibat persamaan sifat antara makna lama dan makna baru.
Contoh:
Makna Lama: Makna
Baru:
Amplop : sampul surat Uang sogok
Bunga : kembang Gadis cantik
Mencatut: mencabut dengan Catut menarik keuntungan
Amplop : sampul surat Uang sogok
Bunga : kembang Gadis cantik
Mencatut: mencabut dengan Catut menarik keuntungan
F. Pertukaran
(sinestesia)
Sinestesia ialah
perubahan makna akibat pertukaran tanggapan dua indera yang berbeda dari indera
penglihatan ke indera pendengar, dari indera perasa ke indera pendengar, dan
sebagainya.
Contoh:
1. Suaranya terang
sekali (pendengaran penglihatan)
2. Rupanya
manis (penglihat perasa)
3. Namanya
harum (pendengar pencium)
1.1
Perubahan Makna
Pengembangan
perubahan makna dilakukan untuk memenuhi kebutuhan komunikasi dan
pengembangannya bersesuaian dengan kualitas pemikiran pemakainya. Yang
mengakibatkan perubahan yang mencakup: perluasan, penyempitan, pengaburan,
pergeseran, pembatasan, pelemahan makna.
A.
Kebahasaan
Faktor
kebahasaan meliputi:
Ø Perubahan intonasi contohnya: Ia makan? Ia makan! Ia maaakaaaaaan.
Ø Perubahan struktur frasa contohnya: Kaleng susu (kaleng bekas tempat susu), susu kaleng (susu yang dikemas dalam kaleng).
Ø Perubahan bentuk kata contohnya: tua (tidak muda), ketua(pemimpin).
Ø Kalimat dengan struktur yang berubah.
B.
Kesejarahan
Perubahan makna antara zaman dahulu dengan sekarang.
Contohnya: perempuan (dizaman penjajahan jepang digunakan untuk memanggil perempuan penghibur. Sehingga untuk memanggil perempuan dengan makna yang baik maka kata perempuan diganti dengan wanita), wanita (sekarang sejarah itu mulai dilupakan sehingga menganggap perempuan lebih mulia dibandingkan wanita).
Perubahan makna antara zaman dahulu dengan sekarang.
Contohnya: perempuan (dizaman penjajahan jepang digunakan untuk memanggil perempuan penghibur. Sehingga untuk memanggil perempuan dengan makna yang baik maka kata perempuan diganti dengan wanita), wanita (sekarang sejarah itu mulai dilupakan sehingga menganggap perempuan lebih mulia dibandingkan wanita).
C.
Kesosialan
Perubahan makna diakibatkan oleh masalah sosial.
Contohnya:gerombolan pada mulanya bermakna orang berkumpul atau kerumun.
Sekarang berkonotasi dengan pemberontak, perampok sehingga tidak digunakan
lagi.
D.
Kejiwaan
Perubahan makna yang diakibatkan oleh pertimbangan rasa takut, kehalusan
ekspresi, dan kesopanan. Contohnya: dipecat diganti menjadidirumahkan.
E.
Bahasa Asing
Contohnya: kata tempat orang terhormat diganti dengan VIP, jalur khusus bus diganti dengan busway.
F.
Kata Baru
Hal ini terjadi karena kreatifitas pemakai bahasa berkembang
terus-menerus sesuai kebutuhannya sehingga diciptakan istilah baru. Contohnya:chip,
microsoft word, server, download, jaringan kerja menggantikannetwork dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
1.
http://id.shvoong.com/humanities/linguistics/2335263-pengertian-denotasi-dan-konotasi-serta/#ixzz2NzQvCJTl ( Selasa, 19-Maret-2013, 19:52 )
2.
http://bocahsastra.wordpress.com/2012/01/09/sinonim-antonim-homonim-homofon-homograf-polisemi-hipernim-dan-hiponim/ ( Selasa, 19-Maret-2013, 19:58 )
3.
http://jaibnajhan.blogspot.com/2012/11/pengertian-homonimhomografhomofon.html ( Selasa, 19-Maret-2013, 20:08 )
6.
http://ilfen.blogspot.com/2012/11/makalah-pilihan-kata-diksi.html
( Jumat, 22-Maret-2013, 20:00 )
( Jumat, 22-Maret-2013, 20:00 )
7.
http://farichinfarich.blogspot.com/2011/05/sinonim-dan-antonim.html
( Jumat, 22-Maret-2013, 22:00 )
( Jumat, 22-Maret-2013, 22:00 )
8.
http://fikriainul.blogspot.com/2012/07/pengertian-homonim-homofon-homograf.html ( Jumat, 22-Maret-2013, 22:04 )
9.
http://piiekaa.blogspot.com/2013/01/antonim-makna-kata-dan-makna-istilah.html
( Jumat, 22-Maret-2013, 22:28 )
( Jumat, 22-Maret-2013, 22:28 )
10. http://dinamika.uny.ac.id/akademik/sharefile/files/
28102008121137_PAPER_BAHASA_INDONESIA1_fix.doc
( Jumat, 22-Maret-2013, 22:35 )
( Jumat, 22-Maret-2013, 22:35 )
12. http://jaibnajhan.blogspot.com/2012/11/pengertian-polisemisinonim-dan-antonim.html ( Senin, 25-Maret-2013, 06:40 )
13. http://ridwanaz.com/umum/bahasa/pengertian-homonim-homofon-dan-homograf/
( Senin, 25-Maret-2013, 06:56 )
( Senin, 25-Maret-2013, 06:56 )
14. http://basztra.blogspot.com/2012/06/antonim-makna-kata-dan-makna-istilah.html
( Senin, 25-Maret-2013, 09:03 )
( Senin, 25-Maret-2013, 09:03 )
15. http://indrasetiawan17.wordpress.com/2011/05/01/kata-umum-kata-khusus/
( Senin, 25-Maret-2013, 09:04 )
( Senin, 25-Maret-2013, 09:04 )
16. http://bahanpelajaransekolah.blogspot.com/2011/03/kata-umum-dan-kata-khusus.html ( Senin, 25-Maret-2013, 09:10 )
17. http://natamargareta.blogspot.com/2011/09/kata-slag-jargon-dan-idiom.html(22;12)
( Senin, 25-Maret-2013, 09:15 )
( Senin, 25-Maret-2013, 09:15 )
18. http://blogshinyocom.blogspot.com/2009/06/makalah-semantik-2-makna.html
( Senin, 25-Maret-2013, 22:05 )
( Senin, 25-Maret-2013, 22:05 )
No comments:
Post a Comment